Pemerintah Fokus Fasilitasi Wukuf

PEMERINTAH Indonesia mengambil kebijakan tidak melaksanakan tarwiyah karena waktunya sangat pendek dan perlu energi yang sangat besar sehingga berpotensi ada jemaah yang tidak bisa melanjutkan perjalanan atau kesulitan melaksanakan wukuf di Arafah.

Kepala Daerah Kerja Mekah Subhan Cholid menyampaikan hal itu, di Mekah, Arab Saudi, Sabtu (27/7). "Karena itu, pemerintah konsentrasi untuk memfasilitasi pelaksanaan wukuf di Arafah. Jemaah haji akan memulai perjalanannya mulai 8 Zulhijah langsung menuju Arafah," katanya.

Sebagian jemaah haji dari berbagai dunia menjalankan sunah tarwiyah. Sunah tarwiyah ialah berdiam di Mina pada 8 Zulhijah, lalu menuju Arafah pada 9 Zulhijah. Jemaah yang akan melaksanakan tarwiyah berangkat dari hotel menuju Mina pada 7 Zulhijah.

Sunah ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW riwayat Abu Dawud dan Ibnu Abbas.

Lebih dari 70% atau sebanyak 382 kelompok terbang jemaah haji Indonesia telah diterbangkan ke Arab Saudi, hingga hari ke-22 masa operasional haji, Sabtu (27/7) pukul 19.00 Waktu Arab Saudi.

Minggu (28/7) merupakan hari terakhir pendorongan jamaah haji dari Madinah menuju Mekah. Artinya, seluruh jemaah haji gelombang satu segera berada di Mekah seluruhnya.

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari menyebutkan, total sebanyak 229 kelompok terbang (kloter) jemaah gelombang satu telah meninggalkan Kota Madinah. "Sampai kemarin itu 215 kloter. Kalau hari ini ada 14 kloter yang diberangkatkan," kata Jauhari, Minggu (28/7).

Seluruh jemaah haji Indonesia pun diingatkan untuk terus menjadikan mabrur sebagai target yang mendarah daging. KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym mengingatkan hal itu di Madinah, Sabtu (27/7) petang. "Untuk mencapai hal itu, jemaah harus menjaga niatnya," kata Aa Gym. (X-6)