Artha Graha Peduli Ajak Milenial Peduli Lingkungan

Syarief Oebaidillah
27/7/2019 18:54
Artha Graha Peduli Ajak Milenial Peduli Lingkungan
Ketua Umum Artha Graha Peduli Heka Hertanto bersama dua penerima beasiswa lulusan IPB pada peringatan Hari Harimau Dunia di SCBD Jakarta(Ist)

ARTHA Graha Peduli (AGP) bersama Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) menggelar Hari Harimau Dunia atau Global Tiger Day (GTD). Melalui even ini diharapkan kalangan masyarakat khususnya generasi milenial turut peduli lingkungan dengan menjaga dan melindungi harimau sebagai satwa langka di Tanah Air dan dunia.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menarik masyarakat juga generasi milenial untuk peduli pada lingkungan serta perlindungan pada harimau di tanah air," kata Ketua Umum AGP Heka Hertanto di sela sela GTD di kawasan perkantoran SCBD, Jakarta, Sabtu (27/7).

Menurut Heka Hertanto, keberadaan harimau di dunia telah langka hanya terdapat enam spesies. Khusus di Indonesia ada tiga spesias namun yang masih bertahan adalah spesies harimau sumatra. Sedangkan harimau jawa dan harimau bali telah punah.

Dikatakan keberadaan harimau amat penting bagi kelestarian lingkungan hutan.. "Jadi kalau harimaunya terganggu, habitat hutan bisa rusak terganggu pula. Jadi amat penting penyelamatan harimau sumatra. Terlebih buat anak cucu kita ke depan agar mereka masih dapat mengenal Tanah Air bahwa hewan harimau masih ada dan terpelihara," cetusnya seraya menambahkan peringatan GTD telah digelar di seluruh dunia sejak 10 tahun ini yang jatuh pada tanggal 29 Juli.

Heka menambahkan melalui peringatan GTD yang digelar bersama AGP dan TWNC terpatri komitmen untuk melindungi lingkungan dan harimau. Bahwa harimau bukan hanya bagian masyarakat penyayang harimau atau bukan hanya bagian dari organisasi penyayang hewan namun menjadi bagian milik masyarakat secara umum.

Lebih lanjut dia mengutarakan saat ini diperkirakan terdapat 400 ekor harimau sumatra yang masih bertahan. Namun dikhawatirkan akan berkurang jika tidak dilakukan perlindungan dan perawatan hutan.

Sebab itu, lanjutnya, AGP bersama TWNC telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk konservasi di kawasan Tambling, Lampung. "Alhamdulillah sejak lepas liar harimau pada 2008 di TWNC hingga kini terdapat pertumbuhan yang baik. Harimau kita terjaga dan terlindungi di kawasan Tambling," ungkapnya.

Dia menambahkan TWNC memiliki Tiger Rescue atau tim penyelamatan harimau jika terjadi konflik antarharimau atau lingkungan yang tidak kondusif, harimau dapat dikembalikan ke hutan. Menurutnya, TWNC memiliki mata rantai makanan yang tersedia dengan baik bagi habitat harimau di kawasan ini.

Dalam kesempatan GTD hadir pula dua orang putra daerah Tambling yang mendapat beasiswa dari AGP dan TWNC. Mereka mendapat bekal pendidikan sejak SMK hingga lulus kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca juga: Konservasi Harimau Sumatra Dievaluasi

Kholifatul Hasanah dan Pina Darayani, keduanya mengaku bersyukur menjadi sarjana lulusan IPB atas beasiswa AGP dan TWNC. Mereka berkomitmen membantu pengembangan TWNC di daerah mereka.

Kegiatan GTD di SCBD dimeriahkan dengan rupa kegiatan dongeng anak tentang lingkungan dan menyayangi harimau, mewarnai lukisan, tarian oleh anak-anak, pengumpulan 3.000 tanda tangan dalam bentuk petisi yang mendukung pelestarian harimau, melukis wajah dengan tema harimau atau objek hewan lain, penampilan Teater Didisena dengan drama latar belakang perlindungan harimau. Juga pemutaran film Let The Tiger Go serta penghormatan kepada Tim Ranger TWNC yang telah bertugas menjaga pelestarian hutan. (X-15)
 


 


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya