Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa di Halmahera, Maluku Utara, yang berkekuatan 7,2 magnitudo diikuti rangkaian gempa susulan. BMKG mengimbau warga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa karena dikhawatirkan masih akan terjadi gempa susulan yang kekuatannya signifikan.
Hingga Senin (15/7) pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 70 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,8 dan terkecil 3,1. Dari 70 gempa susulan tersebut, 29 gempa di antaranya dirasakan warga. "Segera periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta, kemarin.
Dijelaskan secara tektonik wilayah Halmahera Selatan termasuk kawasan seismik aktif dan kompleks. Hal itu tecermin dari peta seismisitas regional yang menunjukkan klaster aktivitas gempa di kawasan tersebut cukup padat.
Wilayah Halmahera Selatan, sambung Daryono, juga terbilang kompleks karena pada zona tersebut terdapat empat zona seismogenik sumber gempa utama, yakni Halmahera Thrust, sesar Sorong-Sula, sesar Sorong-Maluku, dan sesar Sorong-Bacan. Tiga sistem sesar di antaranya, sesar Sorong-Sula, sesar Sorong-Maluku, dan sesar Sorong-Bacan merupakan percabangan atau splay dari sesar Sorong yang melintas dari timur membelah bagian atas wilayah kepala burung Papua Barat.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan gempa dengan kekuatan magnitudo 7,2 yang terjadi pada Minggu (14/7) mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan lebih dari 2.000 orang mengungsi di 14 titik pengungsian.
"Dua korban meninggal teridentifikasi berasal dari Kabupaten Halmahera Selatan, yakni di Desa Gane Luar dan Desa Papaceda," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, di Jakarta, kemarin. (Dhk/H-1)
Gunung Krasheninnikov di Kamchatka, Rusia, meletus untuk pertama kalinya sejak 1550, hanya beberapa hari setelah gempa bumi magnitudo 8,8.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Gempa bumi di Kendal tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, sehingga guncangan dirasakan di daerah Kendal.
Google berhasil mengubah lebih dari 2 miliar ponsel pintar Android menjadi jaringan peringatan dini gempa bumi yang efektif.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved