Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pulang Kampung demi Prioritaskan Banyuwangi

Gas/M-4
13/7/2019 04:25
Pulang Kampung demi Prioritaskan Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas(MI/SUMARYANTO BRONTO)

ABDULLAH Azwar Anas sebelum dikenal sebagai salah satu bupati tersukses di Jawa Timur, tampaknya pernah dikenal sebagai sosok yang menggeluti dunia jurnalistik atau lebih tepatnya sebagai reporter. Saat itu, ia bekerja di Radio Prosalina FM, dan fakta menarik lain tentangnya ialah ternyata ia tumbuh dan besar di lingkungan pesantren. Ia juga memiliki karier politik yang cemerlang, salah satu pencapaian yang tak banyak bisa dilakukan orang ialah menjadi anggota MPR RI pada usia 24 tahun.

Seusai meniti karier di Senayan, Anas kemudian memutuskan untuk pulang kampung dan bertekad membangun tanah kelahirannya. Ia lantas mencalonkan diri sebagai Bupati Banyuwangi berpasangan dengan Yusuf Widyatmoko, yang terpilih dan pertama kali menjabat sebagai Bupati Banyuwangi pada 21 Oktober 2010.

Dewasa ini, adalah periode kedua Anas menjabat sebagai Bupati Banyuwangi. Berada di dalam kepemimpinannya, Banyuwangi sukses menjadi daerah yang mengalami perkembangan pesat. Satu di antaranya ialah mengubah wajah Banyuwangi menjadi tujuan wisata populer. Banyuwangi juga mendapat penghargaan dari dalam maupun luar negeri, salah satu kunci sukses keberhasilannya ialah menampilkannya sebagai kota wisata yang didukung berbagai festival untuk menarik kunjungan wisatawan.

Padahal dahulunya, menurut Anas, ia bahkan selalu merasa repot ketika hendak pulang ke kampung halaman tersebut. “Dulu kalau pulang saya harus sengsara. Saya harus naik bus dari Surabaya bersama istri saya. Itupun tidak langsung sampai Banyuwangi tapi hanya sampai Jember kalau malam. Dan itu kita harus ganti bus lagi menuju Banyuwangi, yang membutuhkan waktu sekitar delapan jam dari Surabaya,” tuturnya.

Oleh karena itulah, pada 100 hari pertama Anas terpilih menjadi Bupati Banyuwangi, ia lantas menghidupkan konektivitasnya dengan beberapa daerah dan kota besar lainnya. Banyuwangi dirasa memiliki pontensi yang sangat besar karena ia dikelilingi tiga taman nasional dan dekat dengan Pulau Bali. Selain itu, ia juga menata kawasan PKL di kawasan kota, dan membuat sejumlah program untuk membentuk citra Banyuwangi, sekaligus memetakan skala prioritas yang dapat mengakomodir ribuan aspirasi rakyat.

Walhasil, kini kabupaten terluas di Jawa Timur itu berhasil menarik perhatian dengan berbagai macam gelaran kebudayaan dan keindahan alamnya. Banyuwangi juga semakin dikenal masyarakat global lewat berbagai macam festival dan kegiatan Internasional. Bukan main-main, Banyuwangi bahkan telah berhasil menyabet penghargaan dari ASEAN Tourism Standar Awards pada 2018 karena kesuksesannya membentuk citra sebagai ASEAN Clean Touris City.

Motor perubahan

Anas adalah sosok yang amat penting dalam memotori perubahan di Banyuwa­ngi. Bukan hanya pada sektor pariwisata, melainkan juga ia berhasil membawa ‘Bumi Blambangan’ itu menjadi salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki pelayanan publik terbaik. Banyuwangi adalah kabupaten pertama di Indonesia yang menginisasi Mal Pelayanan Publik, ia memberikan pelayanan terpadu terkait segala macam urusan menyangkut dokumen atau administrasi.

Salah satu Warga Banyuwangi, Toto Hermawan, mengatakan pelayanan administrasi saat ini sangat cepat. “Beda dengan yang dulu-dulu. Biasanya dulu harus mulai dari RT, kantor desa, kecamatan, baru ke pusat dan membutuhkan waktu yang lumayan lama. Ngantrenya juga lama. Kalau ini sekarang cepat, paling cuma duduk tidak sampai setengah jam sudah dipanggil, besoknya disuruh datang lagi untuk mengambil karena sudah jadi. Dulu tidak pernah segampang ini,” tuturnya.

Tak berhenti di situ, pemerintah Banyuwangi juga membentuk ‘Smart Desa’ dengan memanfaatkan teknologi. Daerah yang termasuk dalam jaringan ASEAN Smart City Network itu telah melakukan digitalisasi mulai sejak tingkat desa untuk mempermudah layanan pemerintahan, kesehatan, dan peningkatan SDM. Bahkan, baru-baru ini Banyuwangi sempat memamerkan inovasi terbarunya, yaitu puskesmas sebagai ‘Mal Orang Sehat’ yang mendorong warganya untuk melakukan pencegahan bukan pengobatan.

Dari kerja itu pula, pada akhirnya turut mengantarkan Anas untuk meraih penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik 2018. Ia selalu mengedepankan inovasi dan melakuan sinergi dengan berbagai pihak untuk memajukan Banyuwangi. Namun demikian, Anas mengaku mendapat begitu banyak tantangan kala membangun Banyuwangi. Hal itu ia rasa lumrah karena memang demikian tugas yang harus dipikul kepala daerah. (Gas/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya