Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PADA hari kedua Indonesia Fashion Week (IFW) 2019, Kamis (28/3), tiga desainer busana muslim Zahwazee by Salty Jofimar, Althafunissa Syari by Karina, dan Khazzanah_ by Eva Hazna menampilkan koleksi terbaru mereka. Ketiga desainer ini tergabung dalam Syari Community Indonesia (SCI) yang merupakan komunitas pengusaha wanita syar’i.
SCI dibentuk oleh 30 founder desainer syar’i Indonesia sebagai wadah bagi para muslimah, dalam hal ini para desainer busana syar'i, untuk meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidup lebih bersikap syar'i dimulai dengan berpenampilan syar'i lalu bergerak terus melalui aktivitas sosial, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Dalam peragaan siang itu, Zahwazee mengangkat tema 'Fleur D'Amour' yang terinspirasi dari kenangan masa lalu akan keindahan bunga-bunga di taman serta kecintaan akan warna-warna pastel dalam lukisan dan kertas dinding klasik, sehingga lahirlah koleksi ini.
Motif bunga sendiri melambangkan kecantikan wanita di dalam kehidupannya, dan warna-warna pastel sebagai simbol kedewasaan seorang wanita dalam menghadapi warna-warni kehidupan.
"Bunga memberikan kesan romantis, elegan, dan memesona di saat yang sama seakan-akan menggambarkan keanggunan seorang wanita dalam balutan busana syar'i," kata sang desainer, Salty Zofimar, dalam keterangannya, akhir pekan lalu.
Untuk memperkenalkan koleksinya, Zahwazee merilis warna-warna pastel. Desain kali ini juga banyak memainkan teknik pleats yang sedang jadi tren saat ini dan memainkan cutting model putri yang akan memberi kesan nyaman pada pemakai.
Pemilihan bahan satin bridal pada sebagian besar koleksinya dan dengan aplikasi laser bordir bunga yang dijahit tangan dengan beragam payet, batu, dan kristal yang menambah keanggunan.
Sementara Althafunissa mengangkat tema 'Spectrum Of Liris'. Terinspirasi dari selembar kain putih dan canting tercipta aneka motif dan corak warna batik yang rupawan.
Motif batik yang diambil liris, atau dan liris merupakan motif kuno sampai ada perusahaan batik yang memakai nama itu.
"Saya asli Solo, jadi suka batik. Liris atau dan liris berarti hujan gerimis dengan harapan hujan adalah berkah, begitu pula rejeki serta hidupnya juga berkah," ungkap Karina mengenai filosofi dari koleksinya.
Baca juga: Peserta FSN Turut Meriahkan Indonesia Fashion Week 2019
Total yang ditampilkan ada sembilan look dengan dominasi warna ametyhst dan sentuhan saffron, silver, serta perpaduan warna hitam.
Seperti koleksi yang sering ditampilkan kali ini, Althafunissa tetap komit menggunakan bahan-bahan yang ringan dipakai, dengan tujuan agar muslimah syar'i tetap bisa beraktivitas nyaman tanpa batas dan tidak berat ketika dipakai.
Bahan yang dipakai didominasi bahan Chiffon, dengan aplikasi tulle dan organza. Aneka embroidery dan pleats dihadirkan untuk mempercantik koleksi.
Adapun koleksi dari Khazzanah_by Eva Hazna hadir dengan tema koleksi tahun ini yaitu 'The Beauty of The Ribbon' dipersembahkan untuk wanita muslimah yang selalu tampil cantik syar'i dan fashionable setiap saat.
Ditampilkan dalam 9 koleksi desain dengan aplikasi kristal dan swarovski yang gemerlap tetapi anggun. Tema koleksi warna pastel yang lembut terinspirasi dari keindahan dan kolaborasi bentuk pita dan bunga yang menggambarkan keanggunan wanita. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved