Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Cuci Luka Pertolongan Pertama Rabies

MI
08/3/2019 11:00
 Cuci Luka Pertolongan Pertama Rabies
(ANTARA/FB Anggoro)

Rabies merebak di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap gigitan hewan yang bisa menularkan virus rabies.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menuturkan rabies menyerang sistem saraf pada manusia dan hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, dan kera. Penyakit itu disebabkan virus rabies. Virus ditularkan melalui air liur hewan penderita rabies lewat gigitan atau luka terbuka.

Ia menjelaskan, virus rabies sulit dideteksi melalui pemeriksaan darah. Hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa mendiagnosis secara dini seseorang terkena rabies. Diagnosis umumnya diketahui setelah gejala rabies muncul.

"Masyarakat harus waspada terhadap gigitan anjing gila karena virus rabies yang ditularkan menyerang sistem saraf, tidak bisa terdeteksi melalui pemeriksaan darah," katanya melalui siaran pers, kemarin.

Gejala klinis tidak langsung muncul pascagigitan. Gejala klinis pada manusia yang terinfeksi rabies, terang Nadia, muncul setelah virus rabies mencapai susunan saraf pusat dan menginfeksi seluruh neuron terutama di sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak.

Baca juga: Puluhan Warga Digigit Anjing, Vaksinasi Rabies Digencarkan

Penyakit rabies bersifat fatal, Nadia menambahkan apabila seseorang menderita rabies telah menunjukkan tanda klinis, seperti gejala radang otak akut yang diikuti hiperaktivitas, kejang, atau kelumpuhan, dan terjadi koma, penderita dapat meninggal karena gagal pernapasan pada hari ke-7 hingga 10 sejak timbul gejala pertama.

Nadia mengingatkan, hal pertama yang harus dilakukan ketika digigit hewan penular rabies ialah mencuci luka dengan sabun selama 15 menit. "Jilatan dan cakaran juga harus dicuci. Tujuan mencuci luka untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka. Pencucian ini sangat penting dan harus segera dilakukan," terang Nadia.

Setelah itu, korban diberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Antiseptik itu misalnya povidon iodine dan alkohol 70%. Selanjutnya, bawa korban ke rumah sakit untuk diberi vaksin antirabies dan serum antirabies. (Ind/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya