Tidak Ada Penutupan Taman Nasional Komodo

Sri Utami
07/2/2019 07:30
Tidak Ada Penutupan Taman Nasional Komodo
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KEMENTERIAN ­Lingkung­an Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan tidak ada penutupan Taman Nasional Komodo. Penutupan mungkin sebatas Pulau Komodo dan itu pun, kalau jadi, baru diberlakukan pada Januari 2020.

Direktur Jenderal Konser­vasi Sumber Daya Alam Eko­sistem KLHK Wiratno mengatakan peluang penutupan Pulau Komodo itu diambil setelah mendapat masukan dari tim terpadu yang segera dibentuk.

Tim tersebut melibatkan unsur pemerintah daerah  di Nusa Tenggara Timur (NTT), peneliti LIPI, LSM, dan pemerintah pusat.

“Timnya ini sudah bekerja, tapi nanti akan dibuatkan su­rat keputusan dari Menteri LHK dan Juli nanti sudah ada keputusan kemungkinan di­tu­tup atau tidak. Kalaupun ditutup sementara, baru bisa dimulai Januari 2020 dan hanya Pulau Komodo,” ujar Wiratno dalam konferensi pers seusai Rapat Koordinasi Pengelolaan Kawasan Kon­ser­vasi dan Keanekaragaman Hayati di Provinsi Nusa Tenggara di Kantor KLHK, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat beren­cana menutup Taman Na­sional Komodo selama se­tahun untuk meningkatkan populasi ko­mo­­do dan ru­sa yang menjadi makanan utama binatang pur­­ba ter­se­but.

Namun, rencana itu dipatahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya ka­rena akan ber­­dam­pak pa­da industri pa­riwisata (Media ­Indonesia, 1/2).

Terkait dengan turis yang telah memesan paket wisata ke Pulau Komodo, Wiratno me­nyebut para pelancong ma­sih dapat berkunjung ke destinasi di luar Pulau Ko­mo­­do apabila rencana penutupan jadi dilakukan.

Taman Nasional Komodo yang memiliki luas 173.300 hektare itu meliputi wilayah lautan dan daratan dengan lima pulau utama, yaitu Komodo, Padar, Rinca, Gili Mo-tang, dan Nusa Kode, beserta pulau-pulau kecil lainnya.

Berdasarkan data mo­nito­ring Balai Taman Nasional Komodo dan Komodo Survi­val Programme pada 2017, populasi komodo mencapai 2.762 ekor. Jumlah itu tersebar di Pulau Rinca (1.410), Ko­modo (1.226), Padar (2), Gili Motang (54), dan Nusa Ko­de (70). Namun, populasi rusa dan kerbau sebagai makanan komodo hanya 3.900 dan kerbau 200 ekor.

“Pada 2018 ditemukan satu komodo mati secara alamiah karena usia dan an­caman terhadap komodo ka­rena ma­sih ditemukannya perburuan rusa. Tapi saat ini sudah dibuatkan program breeding rusa di Kabupaten Bima untuk mengurangi perburuan ini,” tandasnya.

Pengelolaan Taman Nasional Komodo berada di bawah kewenangan Ditjen Konser­vasi Sumber Daya Alam Ekosistem KLHK yang diatur dalam Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. (Sru/JL/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya