Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dukungan Pemerintah Strategis Majukan Pusat Unggulan Iptek

Syarief Oebaidillah
20/12/2015 00:00
Dukungan Pemerintah Strategis Majukan Pusat Unggulan Iptek
(Karyudi-(dok))
Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PU-Iptek) berharap pemerintah berkesimbungan memberi dukungan bagi kemajuan PU-Iptek di masa depan sehingga eksistensinya diakui secara nasional dan internasional.

"Pusat unggulan ini harus bisa  diangkat sehingga eksistensinya diakui  secara nasional maupun internasional. Sebab itu,dukungan pemerintah amat penting dan strategis," kata Direktur  Pusat Penelitian Karet,(Puslit-Karet) Karyudi kepada pers di Bogor, Jawa Barat.

Karyudi mencontohkan saat ini harga karet yang buruk mengharuskan efisiensi dari hulu ke hilir, efisiensi dilakukan dengan mengubah  sistem sadap dan pemupukan sesuai kebutuhan juga memproduksi non karet.

Menurut Karyudi, petani memunyai kemampuan terbatas dalam memproduksi sehingga diperlukan program gerakan nasional atau gernas karet dari pemerintah dan kementerian terkait.

"Pemerintah harus  turun tangan," tandas jebolan Agronomi Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Ia mencontohkan munculnya Vietnam yang saat ini mengungguli Indonesia padahal Indonesia memiliki lahan karet terluas di dunia, yakni sekitar 3,5 juta hektare, Thailand 2,5 juta hektare, dan Vietnam 1,5 juta  hektar. Dalam produksi, Thailand nomor pertama, Indonesia nomor dua.

Namun begitu Karyudi menyatakan sebagai PU-Iptek memiliki keunggulan inovasi dalam sektor hulu dan hilir` "Kita masih leading menghasilkan jenis karet unggul baru yang memiliki produksi tinggi, misalnya IRR 118, IRR 220," ujarnya.

Dikatakan, saat ini sudah ada 600 persilangan karet, yang sudah banyak digunakan petani perkebunan rakyat dan perkebunan besar.

Dijelaskan pada 2014 Pusat Penelitian Karet (Puslit Karet) meraih Anugerah Iptek Prayogasala dalam kategori Litbang Mandiri dari Kemenristek Dikti.

Puslit Karet berhak menerima anugerah litbang mandiri karena dinilai telah memenuhi syarat dan lolos dalam empat tahap seleksi. Anugerah ini juga sebagai pengukuhan Puslit Karet sebagai Pusat Unggulan Iptek(PUI)/Karet. 

Seperti diketahui Anugerah Iptek Prayogasala merupakan anugerah yang diberikan kepada pranata litbang di bawah badan, perguruan tinggi, industri atau pun litbang mandiri. 

Puslit Karet merupakan pranata litbang mandiri yang merupakan salah satu unit kerja dari PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Puslit Karet di Bogor, berintegrasi dengan Balai Penelitian Teknologi Karet dan memunyai tiga unit kerja yaitu Balai Penelitian Sungei Putih di Sumatra Utara, Balai Penelitian Sembawa di Sumatera Selaran dan Balai Penelitian Getas di Jawa Tengah.

Sebagai PU-Iptek, Puslit Karet menerbitkan dan mempublikasi  ilmiah jurnal penelitian karet, jurnal warta perkaretan.

"Ini menjadi keunggulan bahwa kita produktif meneliti dan mempublikasi termasuk aktif dalam International Rubber Reseach and Development Board atau IRRDB di mana kita menjadi anggotanya," pungkas Karyudi yang meraih doktor pertanian dari Queensland University, Australia.

Sementara Kepala Bidang Layanan dan Usaha Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bionergi Indonesia (PPBBI) Laksmita P Santi mengaku bantuan pemerintah diperlukan namun pihaknya lebih mengedepankan kemandirian.

"Kami menjalankan be to be atau business to business tidak ada bantuan dari pemerintah dan kita mandiri," ungkapnya.

Ia menjelaskan PPBBI merupakan peningkatan status dan perubahan nama dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Dalam sejarah penelitian di Indonesia, PPBBI merupakan kelanjutan dari Centrale Proefstation Vereniging (CPV) yang didirikan tahun 1901 oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. 

Peningkatan status dan perubahan nama tersebut untuk menjawab tantangan industri pertanian dengan pendekatan efisiensi, nilai tambah, ramah lingkungan, dan berkesinambungan.

"Kompetensi PPBBI dalam kegiatan riset dan pengembangan terus ditingkatkan seiring dengan besarnya tantangan dan tingginya peluang. Sertifikasi dan penghargaan telah kami raih seperti KAN dan KNAPPP," ungkapnya.

Menurutnya, penetapan PPBBI sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Bioteknologi oleh  Kemenristek Dikti pada 2014 menjadi landasan kuat  PPBBI meningkatkan kinerja mencapai kemandirian secara finansial dan berkontribusi untuk bangsa.

"Berbagai produk dan teknologi telah kami hasilkan dan banyak di antaranya sudah digunakan  industri pertanian di Indonesia, seperti bahan tanaman hasil kultur jaringan dan somatic embryogenesis, biodekomposer, pembenah tanah hayati dan organik, pupuk hayati, biostimulan, biopestisida, pangan, starter fermentasi kopi, kelapa kopyor,dan lain-lain" paparnya.

Untuk bibit kelapa kopyor, PPBBI sedang kembangkan 31 hektare di Ciomas dan Cibodas, Jawa Barat. "Pasar kami jelas untuk industri es cream , permintaan kelapa kopyor mencapai dua ton per bulan namun belum bisa dipenuhi karena kami baru produksi 400 kilogram per bulan," pungkasnya. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya