Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ghufran Ali Ibrahim mengatakan bahwa media massa berperan besar dalam menyosialisasikan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia yang ditularkan media massa kepada masyarakat diharapkan semakin baik kedepannya.
Sebab, meskipun dikenal luas oleh masyarakat, tidak semua perusahaan media sadar betul Bahasa Indonesia yang digunakan baik melalui tulisan dan penyiaran sudah memenuhi kaidah yang benar.
"Media berperan besar. Namun, peran media dalam penggunaan Bahasa Indonesia ini disadari betul sehingga kedepannya semakin diperbaiki," kata Ghufran dalam acara Safari Media Berbahasa yang dilakukan di kantor Media Grup, Jakarta Barat, Selasa (15/12).
Untuk itulah sejak akhir November lalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan penilaian terhadap beberapa media massa dari segi penggunaan Bahasa Indonesia dalam artikel-artikelnya. Kelanjutan dari penilaian tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melakukan kegiatan safari atau berkunjung ke 10 media massa dan media elektronik.
Kegiatan safari ini bertujuan memperkenalkan kembali kehadiran dan fungsi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta mempertajam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam menginformasikan berita.
Anggota Forum Bahasa Media Massa, Djony Herfan, mengungkapkan media massa pun turut berperan dalam menciptakan istilah-istilah baru yang mempermudah penggunaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan peran ini terus meningkat untuk memperkaya khazanah diksi Bahasa Indonesia.
"Istilah bahasa asing seperti kata 'incumbent' yang kemudian diterjemahkan menjadi kata petahanan ini pertama kali disuarakan oleh media. Selain memudahkan, kita jadi meminimalisir penggunaan bahasa asing. Ini bernilai positif dan harus terus ditingkatkan selama bisa dipertanggungjawabkan," kata Djony.(Q-1)