Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kabudayaan berharap perusahaan multinasional dapat mengikuti langkah Casio komputer turut terlibat aktif meningkatkan kompetensi siswa SMK melalui program pemagangan atau praktik kerja lapangan.
"Pemagangan seperti ini amat penting dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK, ini merupakan implementasi dari program revitalisasi pendidikan vokasi sesuai amanat Presiden Joko Widodo, kami berharap kalangan perusahaan turut berpartisipasi aktif mengikuti jejak Casio," kata Kasubdit Penyelarasan Kejuruan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud, Saryadi Guyatno, di Jakarta, Rabu (26/12).
Dikatakan, model pemagangan Casio dengan menjaring 20 siswa terbaik SMK di Jawa dan Sumatra merupakan terobosan penting program revitalisasi pendidikan vokasi.
Selama 3 bulan sejak Oktober-Desember 2018, siswa SMK terpilih dikirim ke Casio Thailand mendapat pelatihan dan pemagangan meningkatkan kompetensi dan kreativitasnya.
Mereka diajarkan cara proses pembuatan jam dan kalkulator secara langsung di salah satu pusat produksi Casio di negeri gajah itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemendikbud dan Casio telah menjalin kerja sama bidang pendidikan yang ditandatangani secara langsung Mendikbud Muhadjir Effendy beberapa bulan lalu.
Program ini menjadi salah satu dari rangkaian program revitalisasi pendidikan vokasi.
Selain memberangkatkan siswa ke Thailand, Casio juga melatih ribuan guru matematika di seluruh Indonesia dan membina 20 SMK dan SMA.
"Melalui program ini kami ingin agar siswa SMK terbaik di Indonesia dapat meningkatkan konpetensinya.
Kami berkomitmen berkontribusi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia," kata Education Manager Casio Indonesia, Mutia Meilina.
Mutia mengutarakan, selain mempelajari proses produksi, siswa yang mengikuti program ini juga dilatih kebudayaan kerja sesuai dengan standar Casio. Kedisiplinan, ketertiban, dan kerja keras menempa siswa program intrenship selama mengikuti program di Thailand.
Mereka juga diajarkan tentang proses produksi mulai dari perakitan hingga proses pengiriman barang ke seluruh dunia yang merupakan konsumen Casio.
"Bagi kami kedisiplinan merupakan awal dari lahirnya pribadi yang tangguh dan tentu semua akan berujung pada produk yang prima sesuai dengan standar pasar global," tegas Mutia.
Salah satu siswa peserta magang, Ronaldo Widiyanyo Siswoyo, mengakui program Kemendikbud dan Casio Computer ini sangat bermanfaat dalam pelatihan dan pelajaran bagi peserta program.
"Kami banyak mendapatkan manfaat pelajaran dan pelatihan dari program ini, bukan hanya kemampuan teknis juga penempaan karakter kedisiplinan yang dicontohkan seluruh karyawan Casio selama 3 bulan di Thailand," cetusnya.
Staf khusus Mendikbud, Machhendra Setyo Atmaja, mengemukakan berakhirnya progam pemagangan ini akan menjadi awal dari implementasi ilmu yang di dapatkan 20 siswa SMK untuk diterapkan di Indonesia.
"Berakhirnya program ini justru merupakan awal dari langkah-langkah besar yang akan membawa siswa peserta program untuk meraih kesuksesan di Indonesia.
Mereka mesti dapat menerapkan hasil dari program ini dalam setiap aktivitas pendidikan di lingkunganya," kata Machhendra. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved