Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SETIAP tahun sekitar 2,5 juta bayi meninggal karena lahir prematur, cedera otak saat dilahirkan, infeksi bakteri atau penyakit kuning, hingga kelainan bawaan atau kongenital.
Laporan teranyar Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kematian bayi sebenarnya dapat ditekan selama sang ibu dan oroknya memperoleh perawatan yang tepat.
"Jutaan bayi sakit dan meninggal setiap tahun juga disebabkan mereka tidak menerima perawatan berkualitas," kata Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, Omar Abdi.
Tanpa mendapat perawatan khusus, banyak bayi yang baru dilahirkan terancam tidak dapat bertahan hidup dalam bulan pertama kehidupan mereka. Kasus kematian 2,5 juta bayi baru lahir setiap tahun sebagian besar disebabkan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Apabila bertahan hidup pun, amat mungkin sang bayi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif, linguistik, dan emosional. (Xinhua/Tes/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved