Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sarkoma, Kanker Langka yang Samar Gejala

(*/H-2)
12/12/2018 07:40
Sarkoma, Kanker Langka yang Samar Gejala
(THINKSTOCK)

SEBAGIAN masyarakat kerap mengesampingkan beberapa keluhan ringan karena menganggapnya sebagai tanda-tanda penyakit biasa. Nyeri sendi, misalnya, lebih sering diasosiasikan dengan rematik, sedangkan perut kembung dihubungkan dengan asam lambung. Padahal, gejala-gejala itu bisa jadi merupakan tanda-tanda penyakit yang lebih serius, seperti sarkoma.

"Sarkoma merupakan jenis kanker yang berkembang di jaringan ikat, seperti otot, lemak, tulang, tulang rawan, dan pembuluh darah. Kanker ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, serta memiliki gejala yang tampaknya tidak berbahaya dan sulit dibedakan dari penyakit-penyakit ringan," papar konsultan senior onkologi medis Parkway Cancer Centre (PCC), Richard Quek, pada diskusi media di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sarkoma dianggap langka karena hanya ditemui pada 1% kasus kanker dewasa. Namun, data-data terbaru mengindikasikan bahwa sarkoma mungkin lebih banyak terjadi daripada yang diyakini sebelumnya. Antara lain, studi di Inggris menunjukkan lonjakan jumlah orang yang didiagnosis terkena sarkoma setiap tahunnya, dari 3.800 menjadi 5.300.

"Sampai saat ini pemahaman kita akan sarkoma yang begitu kompleks masih kurang lengkap, khususnya di Asia," kata Richard.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan negara-negara Barat, masih belum banyak pusat data nasional yang resmi di Asia. Sehingga data tentang prevalensi sarkoma dan bagaimana penyakit tersebut dikelola masih terbatas.

"Ini sering menyebabkan diagnosis yang terlambat atau tidak akurat, yang kemudian menyebabkan penanganannya juga tidak tepat," sambung Richard yang juga mendirikan Singapore Sarcoma Consortium pada Tahun 2013 dan Asia Sarcoma Consortium pada Tahun 2015 sebagai wadah untuk penelitian dan pendidikan profesional.

Sarkoma, lanjutnya, mencakup lebih dari 70 subtipe, menjadikannya salah satu jenis kanker yang paling sulit untuk didiagnosis. Namun, secara umum pasien dapat dibagi ke dalam empat subtipe utama sarkoma. Yakni sarkoma jaringan lunak, gastrointestinal stromal tumor (GIST), sarkoma tulang seperti osteosarkoma, dan ewing's/rhabdomyosarcoma. "Kedua kelompok terakhir ditemukan terutama pada remaja dan kelompok usia dewasa muda. Jadi, meski sarkoma mungkin kurang umum dibandingkan tipe kanker lainnya, tapi perlu mendapat perhatian karena kasusnya banyak ditemui pada pasien dewasa muda dan remaja."

Gejala bervariasi

Terkait gejala, Richard menjelaskan, manifestasinya berbeda-beda, tergantung dari mana sarkoma tersebut berasal. Bagi pasien yang memiliki sarkoma jaringan lunak di lengan atau kaki, misalnya, gejala paling umum ialah munculnya benjolan besar tanpa rasa sakit.

Jika sarkoma tumbuh di tulang tangan atau kaki, pasien umumnya mengeluhkan nyeri tulang, serta sakit di sekitar area tulang yang terdampak ketika beristirahat atau tidur malam. Beberapa pasien bahkan mungkin mengalami retak tulang.

Gejala-gejala lainnya meliputi ruam gelap pada kasus angiosarkoma (sarkoma pada pembuluh darah), batuk dan sesak napas jika sarkoma berkembang di area dada, serta kembung dan mudah merasa kenyang jika sarkoma berada di bagian perut.

"Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menyadari kondisi tubuh sendiri. Kemudian, tanyakan pada dokter umum apakah Anda perlu menemui dokter spesialis atau menjalani tes lebih lanjut, seperti MRI atau CT scan, jika gejala Anda tidak hilang setelah pengobatan rutin," saran Richard.

Soal penanganan, ahli bedah ortopedi Parkway Hospitals, Leon Foo, menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin, menggunakan kombinasi dari operasi, kemoterapi, dan atau radiasi.

"Contoh pendekatan multidisiplin ini adalah dengan menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengecilkan ukuran sarkoma, yang diikuti dengan operasi untuk mengangkat tumornya. Teknik ini memungkinkan kami untuk memperkecil efek samping, serta menyelamatkan lebih banyak jaringan dan fungsi tubuh," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya