Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Cedera Tangan pada Orang Kantoran

Tlc/H-1
01/4/2015 00:00
Cedera Tangan pada Orang Kantoran
(THINKSTOCK)
BELAKANGAN ini Dodi punya kebiasaan baru. Pria berusia 30 tahun itu kini kerap memijit-mijit sendiri pergelangan tangan kanannya dengan tangan kiri.

Maklum, belum lama ini pergelangan tangan kanannya sampai ke bahu sering terasa pegal, kesemutan, bahkan nyeri.

Imbas dari masalah ini, produktivitas pria yang berprofesi sebagai jurnalis itu merasa terganggu.

Pasalnya, rasa nyeri yang timbul ketika mengetik berita kerap membuatnya jengkel hingga akhirnya kehilangan konsentrasi bekerja.

Menurut dr Lukman Shebubakar, spesialis ortopedi dari Rumah Sakit (RS) Premier Bintaro, Tangerang, Banten, apa yang dialami Dodi sebetulnya imbas dari cedera tangan yang dia alami saat bekerja.

Hal seperti ini, lanjut dia, kerap ditemui di kalangan pekerja kantoran lain.

"Jadi siapa bilang orang bekerja di belakang meja tidak bisa cedera?" ujar Lukman di RS Premier Bintaro, pekan lalu.

Cedera tangan, lanjut dia, bisa terjadi karena mereka aktif menggunakan tangan untuk melakukan kegiatan yang sifatnya berulang-ulang, seperti mengetik.

Lantaran posisi bekerja tidak dilakukan dengan postur dan kebiasaan yang benar, akhirnya hal itu bermuara pada terjadinya cedera pada jaringan otot tulang dan saraf karena kegiatan berulang (repetitive strain injury/RSI).

RSI, lanjut Lukman, terjadi karena adanya getaran, kegiatan, dan kompresi mekanik yang berulang pada tangan.

Dia mencontohkan, kegiatan seperti menngemudikan sepeda motor dan main gim video dapat menimbulkan getaran terus-menerus.

Imbasnya, saraf pada bagian tangan menjadi terganggu.

Adapun kebiasaan mengetik terlalu lama di komputer dan telepon pintar bisa menyebabkan cedera otot dan saraf pada jari.

Selain RSI, cedera yang sering terjadi pada pekerja kantoran ialah sindrom carpal tunnel (carpal tunnel syndrome/CTS).

CTS ini terjadi karena tertekannya saraf median yang melewati pergelangan tangan.

Pada pekerja kantoran, hal itu terjadi karena cara mengetik yang tidak ergonomis, seperti tangan bersandar pada bagian bawah pergelangan.

Bila hal itu berlangsung dalam waktu lama, mengakibatkan saluran karpal atau carpal tunnel membengkak dan menekan saraf median.

CTS juga dapat diderita tukang kayu, pemotong daging, pemain piano, montir, dan terkadang mereka yang memiliki hobi main golf atau bersepeda.

Gejala awal dari CTS ialah kesemutan dan mati rasa pada jari telunjuk, tengah, dan sebagian jari manis.

"Jika sudah parah, gejalanya hingga kehilangan kekuatan tangan dan koordinasi jari, serta rasa sakit merambat sampai ke siku," kata Lukman.

Untuk mendeteksi gejala awal CTS, cobalah tekuk kedua pergelangan tangan ke arah bawah dengan sudut 90 derajat ke bawah dan menempelkan kedua punggung tangan lalu menggerakkan ujung jari.

Jika jari telunjuk, tengah, dan jari manis terasa kesemutan, berarti Anda memiliki sindrom ini.

Beberapa obat-obatan bisa diberikan untuk meredakan gejala CTS. Namun, gejala ini sebenarnya dapat dihindari dengan mempraktikkan postur dan kebiasaan yang baik pada saat bekerja.

Jangan diurut

Pada kesempatan serupa, kolega Lukman yang juga berpraktik di RS Premier Bintaro, Margaretta Arianna, mengungkapkan bahwa masyarakat kita kerap mengganggap remeh cedera tangan.

Bila mengalami cedera, publik kita kerap langsung ke tukang urut. Menurut Margaretta, pengurutan yang tidak benar justru bisa menimbulkan peradangan dan pembuluh darah melebar.

Bahkan, dalam jangka panjang, tindakan itu bisa menyebabkan perubahan struktur pada saraf tangan yang justru menimbulkan nyeri berkepanjangan.

Upaya terapi terbaik, justru dengan melakukan pengompresan tangan dengan es dan meminum obat penghilang nyeri.

Bila nyeri tidak hilang, sebaiknya periksakan ke dokter.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik