Menjaring Ikan di Kolam Penuh Ikan

Eko Rahmawanto
03/10/2015 00:00
Menjaring Ikan di Kolam Penuh Ikan
()
Awal Oktober 2015, tanggal 1 sampai 11, Kementerian Pariwisata RI membombardir Bandara Changi Singapura dengan promosi Wonderful Indonesia. Persisnya di Hub Terminal 3 Keberangkatan dan Food Court Basement yang sepanjang hari berlalu-lalang ribuan manusia. Mengapa harus Changi?
 
Ini fakta! Bukan reka-reka. Lebih dari 135.000 crowd yang setiap hari turun-naik pesawat via hub Singapura Changi Airport. Jika ditambah dengan penjemput, petugas, operator, crew, non penumpang transit, sudah bisa dibayangkan, kira-kira satu stadion Gelora Bung Karno full, di semua tribune, komplit sampai ke bawah rumput. Crowd yang bergerak di bandara yang berada di ujung timur Pulau Singapura itu adalah pasar traveler yang sudah terseleksi secara alamiah. Mereka pasar paling potensial.

Ibarat kolam yang penuh ikan, tak terhitung berapa ekor yang tertangkap. Analogi yang dicetuskan Menpar Arief Yahya itu, diimplementasikan Deputi Pemasaran Luar Negeri I Gde Pitana dan Asdep ASEAN, Rizky Handayani di Changi. Promosi di dua titik itu menampilkan video, foto-foto dan text berbagai destinasi yang mencolok, dengan menonjolkan "Visa Free" to Indonesia. Tarian Nusantara, petikan alat music tradisional Lombok, Sasando, gesekan violin, dibawakan apik untuk menarik perhatian ribuan pasang mata yang berseliweran di sana.

Booth di Terminal-3 Changi, desainnya simple minimalis modern, seirama dengan desain besar interior dan eksterior bandara yang sudah kali keenam terpilih sebagai Bandar Udara Terbaik dalam World Airport Awards itu. Ada wall of fame dengan foto dari atas Raja Ampat, gambar komodo NTT, candi Borobudur, rumah adat Sulsel, Danau Toba Sumut, Sianok Canyon Sumbar, dan Bali. "Di sini untuk memikat penumpang transit dari dan menuju T-3 dari seluruh penjuru dunia," kata I Gde Pitana, Deputi Pemasaran Luar Negeri Kemenpar.

Lokasinya cukup kelihatan, karena gambar laut dan pulau-pulau kecil berbukit di Raja Ampat itu memang berkelas. T-3 adalah tempat landing-nya tuan rumah Singapore Airlines, sudah pasti porsi pengangkut penumpang yang terbesar di airport yang tahun 2015 ini masuk dalam daftar Top 10 dunia itu. Selain juga bandara Incheon International Airport, Munich Airport, Hong Kong International Airport, Tokyo International Airport (Haneda), Zurich Airport, Central Japan International Airport, London Heathrow Airport, Amsterdam Schiphol Airport dan Beijing Capital International Airport.

Dubes RI di Singapore, Andri Hadi pun sepakat menggunakan Changi sebagai tempat berpromosi Wonderful Indonesia. "Selain branding dan advertising di media TV, media online, media cetak, media outdoor untuk menggarap target pasar Singapore, saya rasa sangat perlu punya booth di Changi Int Airport. Ribuan manusia terus berganti, berlalu lalang di sana," jelas Dubes Andri yang sangat concern dengan pariwisata itu.

The World Airport Award ini didasarkan pada nominasi dari 13 juta wisatawan yang berasal dari 112 negara. Changi mengalahkan 550 bandar udara di seluruh dunia. Survei ini sangat kredibel, karena mengevaluasi kepuasan pelanggan dalam 39 indikator kinerja layanan. Dari check-in, kedatangan, transfer, pengalaman berbelanja, keamanan, imigrasi, fasilitas publik seperti toilet, layanan anak-anak dan orang lanjut usia, hingga keberangkatan di pintu gerbang.

Dubes Andri Hadi tidak salah, merekomendasi Changi sebagai titik promosi yang paling strategis di Singapore. Selain untuk menggarap pasar orang Singapore sekitar 3,8 juta warga, dan hampir 1,6 juta ekspatriat, orang asing yang bekerja di Singapore. "Changi juga sudah menjadi objek wisata dan kuliner buat orang Singapore sendiri. Jadi pas, berpomosi di sana," jelas Andri.

Changi memang mendapat penghargaan sebagai "Bandar Udara Terbaik untuk Fasilitas Rekreasi" (Best Airport for Leisure Amenities). Ada music bar lounge, bioskop, dek musik, kolam renang, tempat beristirahat dan hotel transit di setiap terminal. Wisatawan yang memiliki banyak waktu luang juga dapat mengikuti tur jalan-jalan gratis di Singapura. Berbagai pilihan fasilitas rekreasi dan hiburan menjadi fitur unik dan menonjol di sana. Singapore serius menjadikan bandara ini sebagai tempat untuk memastikan tingkat kepuasan yang maksimal bagi para penumpang.

Tidak salah jika akhirnya bandara ini berkembang pesat menjadi hub yang menghubungkan berbagai kota dan negara di seluruh dunia. Menpar Arief Yahya menyoroti, timing berpromosi di originasi Singapore di awal Oktober 2015 ini. "Sepanjang Oktober ini kita geber habis-habisan berpromosi di Singapore, karena November mereka menentukan pilihan berwisata ke mana? Dan Desember sampai awal tahun baru Januari 2016, mereka berlibur panjang. Kita tidak boleh salah memilih waktu promosi. Inilah pentingnya strategi DOT – Destination Origination Time," jelas Mantan Dirut PT Telkom ini.

Karena ada 1,6 juta ekspatriat, ada ratusan ribu penumpang transit dari luar Singapore, maka isu Bebas Visa Kunjungan (BVK) menjadi signifikan untuk diangkat. Apalagi, connectivity dari Singapore sudah cukup besar. Jumlah seat capacity penerbangan langsung dari Singapura saat ini 5.200.312 seats dalam setahun. Ada 5 maskapai nasional dan 4 maskapai asing yang terhubung dengan16 destinasi di Indonesia. Diantaranya, Jakarta, Surabaya, Medan, Bali, Bandung, Pekanbaru, Pontianak, Jogja, Solo, Makassar, Semarang, Lombok, Manado, Palembang , Balikpapan dan Padang.

"Ketika infrastruktur siap, konektivitas siap, pintu terbuka lebar, tinggal strategi promo yang pas, yang akan menentukan sukses tidaknya menjaring pasar di "kolam ikan" Singapore," kata Arief Yahya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya