Indonesia Gelar Pertemuan Pembangunan Perkotaan Asia Pasifik
Wisnu AS
02/10/2015 00:00
(DOK. PU)
DALAM
rangka mempersiapkan masukan pada kesepakatan New Urban Agenda (Agenda
Perkotaan Baru) di wilayah Asia Pasifik, diselenggarakan Asia
Pacific High Level Regional Meeting for Habitat III (HLRM). Indonesia
menjadi tuan rumah penyelenggaraan HLRM pada bulan ini yang akan
dihadiri sekitar 60 negara. HLRM merupakan rangkaian kegiatan persiapan
Konferensi PBB tentang Habitat III (United Nations Conference on Human
Settlement) yang akan dilaksanakan di Quito pada Oktober 2016.
Indonesia
dipercaya menjalankan peran strategis mendorong tercapainya
kesepakatan New Urban Agenda khususnya di kawasan Asia Pasifik yang akan
dituangkan dalam kesepakatan Jakarta. Acara ini diselenggarakan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) dan didukung oleh UNESCAP dan UN-Habitat. Tema yang
diangkat pada HLRM ialah Sustainable Urban Development in Asia Pacific:Towards a New Urban Agenda.
Direktur Keterpaduan Infrastruktur
Permukiman Direktorat Cipta Karya Kementerian PUPR Dwityo A Soeranto
menyampaikan bahwa HLRM akan dilaksanakan di Fairmont Convention Center,
Jakarta, pada 21-22 Oktober 2015. Penyelenggaraan pertemuan ini akan
didahului kegiatan pendukung berupa Asia Pacific Urban Forum Youth (APUF-Y) dan Asia Pacific Urban Forum ke-6 (APUF-6) yang dilaksanakan
bekerja sama dengan UNESCAP yang berkedudukan di Bangkok. HLRM
diselenggarakan bersama antara Pemerintah Indonesia dengan Sekretariat
Habitat III yang berkedudukan New York. APUF-Y akan diselenggarakan pada
17-18 Oktober dan APUF-6 pada 19-21 Oktober.
Dwityo A Soeranto
menambahkan bahwa pertemuan HLRM merupakan ajang para menteri dari
berbagai negara Asia Pasifik memaparkan isu-isu kunci urbanisasi di
kawasan ini yang harus ditangani dan menjadi salah satu isu dalam New
Urban Agenda untuk kurun waktu 20 tahun yang akan datang. Sepanjang
kegiatan HLRM, para menteri dari negara-negara Asia Pasifik dan kepala
delegasi dari berbagai organisasi internasional akan memberikan
pernyataan mereka, termasuk Ketua Persidangan dan perwakilan dari
General Assembly of Partners (GAP/Majelis dari para partner) akan
menyajikan rekomendasi mereka untuk HLRM.
Keluaran utama dari
pertemuan tingkat menteri itu ialah perumusan pernyataan yang mewakili
pandangan dari negara-negara Asia Pasifik pada isu-isu kunci untuk
Agenda Baru Pembangunan Perkotaan. Pernyataan ini akan menjadi penting
sebagai masukan untuk perumusan Zero Document pada Agenda Baru
Pembangunan Perkotaan.
Dwityo A Soeranto yang juga berperan
sebagai ketua penyelenggara menambahkan, APUF-6 merupakan forum
multistakeholder di bidang pembangunan perkotaan yang dilaksanakan
secara periodik setiap 4-5 tahun oleh UNESCAP yang ditujukan memberikan
landasan kewilayahan bagi para pemangku kepentingan dan pelaku
pembangunan perkotaan terutama mendiskusikan isu pembangunan perkotaan
yang muncul dan penting dari prespektif berbagai stakeholder. Selain
dari itu, APUF-6 diharapkan menjadi wadah berbagi pengalaman mengenai
praktik-praktik terbaik dan pendekatan yang mampu memberikan peluang
kerja sama dan jaringan kemitraan dalam proses global dan regional dan
perumusan tujuan pembangunan berkelanjutan. (B-3)