Alwi Shihab: Hotline dengan Raja Saudi, Presiden Minta Tunggu Hasil Investigasi Tragedi Mina
Syarief Oebaidillah
02/10/2015 00:00
(ANTARA)
UTUSAN Khusus Presiden Jokowi di Timur Tengah Alwi Shihab mengatakan Presiden meminta untuk menunggu hasil investigasi tragedi Mina yang masih diproses pemerintah Arab Saudi.
"Kami yakin pemerintah Arab Saudi akan memperbaiki dan mengevaluasi tragedi Mina ini. Jadi mari kita tunggu hasil investigasi dan tidak berspekulasi yang tidak benar atau saling menyalahkan.Kita juga yakin Arab Saudi tidak akan menutupi nutupi hasil investigasi," kata Alwi Shihab pada Diskusi Publik Tragedi Mina Momentum Menata Ulang Penyelenggaraan Haji yang diselenggarakan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Sekretariat DPP PKB, Jakarta, Kamis (1/10).
Menurut Alwi, Presiden Jokowi dan Raja Salman telah berkonsensus bila ada masalah tidak selesai pada lingkup bawah, keduanya akan menyelesaikan berdua. "Mereka akan saling melakukan hotline langsung," kata Alwi yang juga mantan Ketua Umum PKB.
Alwi mengakui adanya ketidakdisiplinan jemaah haji termasuk jemaah haji Indonesia saat melontar jamarat yang berujung pada tragedi Mina.
"Tadi Dubes Saudi Mustafa Ibrahim telah menyatakan pihaknya akan memperbaiki dan juga akan memberi sanksi pada askar atau unsur terkait jika terbukti lalai dari hasil investigasi ini," cetus Alwi yang juga mantan Menlu RI.
Namun pada dialog diskusi itu, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB Maman Imanulhaq menyayangkan sikap pemerintah Arab Saudi yang lebih sibuk membantah berita miring terkait kesiapan penyelengggaraan haji. Seharusnya, pemerintah Saudi memberikan informasi dan penjelasan yang dibutuhkan publik.
“Saya melihat pemerintah Saudi kurang siap khususnya menjawab kebutuhan publik akan informasi yang jelas, benar dan akurat, justru Otoritas Arab Saudi malah sibuk melakukan bantahan terhadap berita miring tersebut dengan menampilkan berita tentang kesiapan dan kecanggihan mereka mengelola penyelenggaraan haji dan mengalihkan persoalan haji ke politik," cetusnya.
Ia mengingatkan pemerintah Saudi gagap sistem bencana dalam upaya penanganan kasus jatuhnya crane dan tragedi Mina. Menurutnya, dua musibah itu jelas menunjukan Arab Saudi tidak memiliki sistem deteksi dini bencana.
Mantan Dirjen Haji Anggito Abimanyu dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Malik Haramain mengusulkan perlunya keterlibatan negara negara muslim yang menjadi jemaah haji di Saudi.
"Khusus Indonesia kita harus ada upaya terobosan diplomatik dalam mengusulkan perbaikan haji di Saudi," ujar Anggito.
Malik menambahkan untuk internal di Tanah Air pihaknya sedang merevisi UU Pelayananan Ibadah Haji terkait Badan Pengelola Keuangan Haji dan sistem waiting list atau daftar tunggu haji yang mencapai 20 tahun. (Q-1)