KESUKSESAN seseorang tidak semata-mata hanya ditentukan oleh kemampuan intelijensia atau biasa disebut IQ (intelligence quotient), tapi malah lebih ditentukan oleh kemampuan emosional atau emotional quotient (EQ) dan kemampuan spiritual atau spiritual quotient (SQ).
''Kemampuan EQ dan SQ lebih menentukan kesuksesan seseorang daripada IQ orang itu sendiri. Nilai-nilai inilah yang tertanam di nilai-nilai budi luhur,'' kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budiluhur Cakti Kasih Hanggoro, MBA, pada pembekalan para calon wisudawan Universitas Budi Luhur (UBL) dan ASTRI Budi Luhur, di Jakarta, baru-baru ini.
Pak Aang, begitu ia biasa disapa, menganalogikan kemampuan EQ dan SQ itu dalam pepatah jawa yakni Wong bodho kalah karo wong pinter, wong pinter kalah karo wong bejo, kuwi amargo donga lan nandur kebecikan. ''Artinya orang bodoh kalah dengan orang pintar, orang pintar kalah dengan orang beruntung. Itu semua karena doa (SQ) dan sering menanam kebaikan (EQ),'' lanjut Pak Aang.
Karena itulah, ia berpesan agar lulusan universitas dan ASTRI dapat menjadikan nilai budi luhur sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat. ''Jangan sampai merugikan pihak lain, tapi justru memberikan manfaat bagi kehidupan,'' pungkas Aang.
Pembicara lainnya Rektor UBL Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D juga menekankan hal sama. Pada pembekalan yang dimoderatori oleh psikolog sekaligus Kadiv Pendidikan dan Latihan di Pusat Studi Kebudiluhuran UBL Saskia Lydiani, M.Si tersebut, Suryo menekankan pentingnya cerdas berbudi luhur selain kemampuan pengetahuan atau akademik.
Menurut Suryo, ada 9 nilai budi luhur yang perlu dikembangkan oleh generasi muda bangsa Indonesia yakni sabar mensyukuri, cinta kasih, rendah hati, suka menolong, kerja sama, jujur, bertanggung jawab, toleransi, dan sopan santun.
Pada kesempatan sama, Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran Rusdiyanta, M.Si, menambahkan ada sekitar 1.359 mahasiswa jenjang D3, S1, dan S2 dari Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Teknik, serta ASTRI yang mengikuti pembekalan selama empat hari mulai 26-30 September tersebut.
''Mereka nantinya mengikuti wisuda pada Sabtu (3/10), di Jakarta Convention Center (JCC),'' pungkas Rusdiyanta. (RO/H-2)