Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir tak memungkiri bahwa terkuaknya kasus sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) abal-abal juga bisa berimbas pada mahasiswanya. Meskipun, hal itu tidak lantas mengancam nasib mahasiswa tersebut.
"Kalau institusinya yang bermasalah, tapi dia (mahasiswa) menjalani proses perkuliahan secara benar, kita sudah siapkan alrernatifnya," ujarnya kepada Media Indonesia.
Antara lain, kata Nasir, seperti mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga yang terbukti kuliah secara benar maka oleh Kemenristek Dikti dipindahkan ke perguruan tinggi lain. Pun demikian dengan mahasiswa kampus abal-abal lainnya.
Akan tetapi, lain hal dengan kasus wisuda ilegal oleh tiga PTS yang bernaung di bawah Yayasan Aldhiana Nusantara (YAN). Hingga kini tim investigasi Kemenristek Dikti masih melakukan penyelidikan lebih mendalam.
"Kalau PTS itu statusnya non aktif kan masih bisa melakukan proses pembelajaran, mahasiswa aktif silahkan kuliah dengan benar. Kalau lulus ijazahnya kami jamin, bukan palsu," tegasnya. (Q-1)