RIBUAN guru dari berbagai daerah menuntut kejelasan nasib kepada pemerintah. Mereka ingin pemerintah menepati janjinya mengangkat seluruh guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Mereka berjalan kaki mendatangi gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat. Mereka berdemonstrasi menuntut kejelasan nasibnya yang masih menjadi pegawai honorer.
"Kita panas-panasan di sini jangan sampai lelah, PNS (pegawai negeri sipil) harga mati," kata orator dari atas mobil di depan Gedung DPR, Selasa (15/9).
Mereka menjalakan aksi sejak pukul 08.00 WIB, dengan mengenakan seragam dinas yang dilengkapi ikatan kepala bertuliskan K2. Beberapa di antaranya membawa sembari mengibar-ngibarkan bendera di depan gedung wakil rakyat ini.
Guru SD Negeri Jetak Muhamad Alwan mengatakan pihaknya hanya mengajukan satu tuntutan kepada pemerintah, yakni diangkat menjadi PNS. Sebab, selama ini seluruh guru honorer hanya diumbar janji oleh pemerintah untuk diangkat menjadi PNS. Namun kenyataannya hal tersebut tak pernah direalisasikan.
"Tuntutan kita cuman satu, untuk menjadi PNS. Ini rata-rata sudah 11-12 tahun jadi guru honorer," kata Alwan.
Alwan menambahkan seluruh guru sekolah negeri yang berasal dari berbagai daerah ini akan terus menyampaikan tuntutan hingga dipenuhi oleh pemerintah. Menurutnya, sebagai PNS merupakan harga mati bagi seluruh guru honorer.
"Ini kita ke DPR karena mereka wakil rakyat. Kalau tidak ada respon, kita akan ke Menpan sampai ke Presiden. Kita terus berjuang sampai menjadi PNS," tegas dia.
Senada dengan Alwan, Guru SD Negeri 3 Pulung Wardi menuntut agar pemerintah lekas mengangkat seluruh guru honorer menjadi PNS. Apalagi, selama ini pemerintah telah berjanji akan mengangkat guru honorer secara bertahap.
"Kita hanya menuntut menjadi PNS saja. Kita akan minta sampai dipenuhi," kata Wardi.
Wardi berharap tuntutan guru-guru ini dapat didengar dan disetujui oleh pemerintah. Sehingga, aksi turun ke jalan para guru honorer tidak kembali terjadi. (Q-1)