Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PENGEMBANG pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Batangtoru PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) memilih cara yang tak biasa untuk menjaga kelestarian lingkungan kawasan Batangtoru di Desa Bulu Maro, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
NSHE dngan tetap mengacu pada kaidah konservasi, mengajak kolaborasi sejumlah pihak menanam berbagai jenis pepohonan lokal untuk memperkaya tanaman multifungsi pada koridor satwa kawasan tersebut.
"Penanaman di koridor Bulu Mario lansekap Batangtoru ini merupakan bagian dari komitmen kami merawat kelestarian alam.
Sebagai pembangkit listrik dengan air sebagai sumber bakunya, PLTA Batangtoru sangat berkepentingan dengan kelestarian alam dan masyarakat," ujar Direktur NSHE Sarimudin Siregar dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Senin (15/10).
Selain Sarimudin, kegiatan penanaman itu dihadiri oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M Pasaribu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli KLHK Pratiara Lamin, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Sarimudin mengatakan pengayaan tanaman multifungsi sesuai karakteristik flora lansekap Batangtoru diharapkan meningkatkan suplai sumber pakan secara alami untuk kebutuhan satwa liar di kawasan tersebut. '
"Kegiatan ini akan berlangsung berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat setempat secara aktif dan pemangku kepentingan lainnya sesuai arahan pemerintah," ungkapnya.
Berdasarkan hasil pemantauan BP2LHK Aek Nauli, habitat orang utan tapanuli di kawasan Batangtoru tersebar pada tiga blok terpisah, yakni blok barat, timur, dan selatan.
Populasi orang utan terbanyak berada di blok barat, yang mengarah ke Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara, diikuti blok timur, yakni wilayah cagar alam (CA) Sipirok di Tapsel.
Adapun populasi orang utan terendah berada di blok selatan, terutama CA Sibual-buali, yaitu 0,41 individu per kilometer persegi.
Kawasan blok selatan yang minim jumlah individu orang utan itu berbatasan dengan areal penggunaan lain (APL) dan merupakan lahan perkebunan rakyat.
Sarimudin menyebut langkah terseebut semakin melengkapi kolaborasi NSHE dalam nota kesepahaman dengan Universitas Sumatra Utara (USU) dan Pemkab Tapsel untuk merawat kelestarian kawasan Batangtoru yang ditandatangani September 2018 lalu.
"Upaya nyata ini bagian dari implementasi Perpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan yang mengamanatkan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, harus berperan serta merealisasikannya," kata dia.
Pada bagian lain, penanaman pohon di koridor satwa yang dilakukan NSHE juga telah sesuai dengan arahan KLHK. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno mengungkapkan sejak awal pihaknya sudah meminta NSHE menanam pohon-pohon penghasil pakan bagi orang utan.
Wiratno menegaskan, KLHK memiliki perhatian penuh untuk memastikan kelestarian orang utan yang ada di bentang alam Batangtoru.
Salah satu caranya adalah memastikan ketersediaan pakan bagi orang utan. "Pergerakan orang utan ini tergantung pakannya," kata dia.
Selain penanaman pohon pakan, KLHK juga sudah menginstruksikan NSHE agar membangun jembatan arboreal untuk menghubungkan habitat populasi orang utan. Saat ini, kata Wiratno, tim KLHK terus berada di lapangan untuk memantau dan memastikan kelestarian orangutan. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved