GIDKP Gencarkan Diet Kantong Plastik

RISET yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) menemukan bahwa konsumsi kantong plastik di Jakarta mencapai sebanyak 240 juta-300 juta lembar per tahun. Jika diakumulasikan, jumlah sampah plastik akan mencapai 1.900 sampai 2.400 ton per tahun.

National Coordinator GIDKP, Rahyang Nusantara, menyebutkan bahwa kantong plastik dan styrofoam ialah produk plastik yang paling banyak didapatkan. "Keduanya bisa menyebabkan problem serius dalam pencemaran lingkungan," katanya saat berkunjung ke kantor Media Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/10).

Temuan sama juga didapatkan Ocean Conservancy. Audit sampah yang dilakukan LSM Greenpeace Indonesia dalam dua tahun terakhir di Kepulauan Seribu, Jakarta, menemukan kantong plastik sebagai sebagai salah satu produk yang banyak ditemukan terdampar di pantai dan pesisir.

Padahal, kata Rahyang, bumi membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa mengurai sampah-sampah yang terbuat dari plastik. Sampah yang tidak dapat terurai dengan cepat membuat pencemaran di mana-mana, termasuk mencemari lautan.

"Karena itu, GIDKP dengan Greenpeace mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan lebih sering untuk menggunakan tas belanja pakai ulang," pungkasnya.