Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tokoh Bangsa Panutan Generasi Muda

Muhamad Fauzi
13/7/2015 00:00
Tokoh Bangsa Panutan Generasi Muda
()
GENERASI muda Indonesia diharapkan menokohkan tokoh-tokoh bangsa yang ada. Bukan sekedar tokoh komik imajiner dari barat. Karena itu peran orang tua dalam mengenalkan tokoh-tokoh bangsa sangat dibutuhkan.

Demikian benang merah diskusi panel ' Revolusi Karakter Bangsa melalui Literasi Sejarah Lahirkan Generasi Pembelajar, dengan narasumber Prof. Dr. dr. Fasli Jalal (Ketua Pembina Gerakan Indonesia Pintar), Prof. Dr. Soedijarto (pakar kurikulum) Hilmar Farid, PhD (sejarawan), Dr. Ratna Hapsari (Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia) dan Syahna Rahmah Falihah (Ketua Forum Anak Daerah Jawa Barat), akhir pekan lalu, di Gedung A Lantai Dua, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Acara ini dilaksanakan oleh Gerakan Indonesia Pintar (GIP) .

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Gerakan Indonesia Pintar Alpha Amirrachman, PhD, mengatakan bahwa setiap manusia melewati masa kecil dan remaja ketika kita menokohkan orang-orang atau figur-figur yang kita kagumi. Alangkah baiknya jika tokoh-tokoh itu bukanklah sekedar tokoh komik imajiner atau tokoh dari Barat, tapi tokoh dari bangsa Indonesia sendiri.

“Penokohan  dalam lintas sejarah pembentukan bangsa yang disajikan secara visual Insya Allah akan melahirkan generasi pembelajar,” imbuhnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, PhD dalam sambutannya menyebutkan, “Lintas sejarah pembentukan bangsa menunjukkan  bahwa Keindonesiaan dibangun lewat pendidikan. Gerakan kebangsaan dimulai dari pendidikan. Mempelajari tokoh-tokoh pergerakan bangsa, merawat, dan membesarkan kebhinnekaan menjadi tanggung jawab kita. Kebhinnekaan adalah fakta dan sesuatu yang harus dirawat dan dikembangkan.”

“Kami banyak mengabiskan waktu di sekolah. Revolusi karakter melalui literasi sejarah kami butuhkan di sekolah,” ujar Ketua Forum Anak Daerah Jawa Barat Syahna Rahma Falihah. Syahna menampilkan dengan bahan presentasi yang diolah dari hasil diskusi dengan teman-teman sebaya mengenai betapa menyenangkannya mempelajari sejarah. Syahna menyampaikan harapan perbaikan metode dan materi ajar Sejarah khususnya di kelas peminatan IPA. Syahna juga menyiapkan stop motion tentang generasi pembelajar dan membawa perwakilan pengurus FAD Jabar dari Cimahi, kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Garut.

Sementara Prof. Dr.  Soedijarto menunjukkan fakta sejarah bahwa kearifan lokal yang didengung-dengungkan tertutup oleh kenyataan perang saudara, pertumpahan darah dan perebutan kekuasaan. Baru setelah tokoh-tokoh pergerakan muncul dari kaum terpelajar, perjuangan kemerdekaan sebagai negara bangsa dimulai. Para pendiri negeri ini menyatakan salah satu tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ketua Umum GIP, Yanti Sriyulianti menggarisbawahi peran orangtua yang juga diharap dapat memberikan materi pengetahuan berupa bacaan edukatif dan memberi contoh baik. Demikian pula masyarakat luas diharap mampu menjadi pendukung dalam mengukuhkan nilai bersama yang merupakan karakter bangsa. Beberapa nilai yang dapat memperkuat karakter bangsa dapat dipahami dan dilaksanakan dengan berkaca kepada para bapak dan ibu bangsa yang telah ikut mendirikan negara dengan berbagai bentuk perjuangan di berbagai ranah.

Menurut Yanti, melalui literasi sejarah, kita dapat memaparkan berbagai karakter para pemimpin bangsa Indonesia yang dapat dijadikan sebagai tokoh panutan yang perlu dicontoh dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.  Atas dasar hal itulah, maka dibutuhkan sebuah kegiatan yang dapat menghimpun komitmen bersama dan memastikan visi yang telah dicanangkan dapat dicapai dalam bentuk diskusi multi pihak.

Diskusi panel ini diselingi dengan penandatanganan komitmen bersama untuk memonitor pelaksanaan Program Indonesia Pintar. (Faw)
 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik