Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SAAT ini ada 1.455 orang yang menunggu paru-paru di daftar United Network for Organ Sharing (UNOS).
Donor paru-paru sulit didapat. Kebanyakan mereka yang berhasil mencapai puncak daftar itu sudah dalam kondisi sulit, tidak sedikit calon resipien mati menunggu organ donor. Dalam kondisi ini diharapkan transplantasi paru bisa menyelamatkan ribuan nyawa.
Sudah sejak lama tim riset di laboratorium mencoba menumbuhkan paru-paru dari sel penerima. Namun, mereka sering mengalami kegagalan dalam percobaan pada hewan. Baru-baru ini para ilmuwan dari University of Texas Medical Center di Galveston menggunakan metode baru pada babi sebagai hewan percobaan. Setelah mereka mentransplantasikan paru-paru, organ tersebut diisi dengan oksigen dan pembuluh darah pun berkembang dengan sendirinya. Setiap paru-paru terus tumbuh setelah transplantasi dan berfungsi penuh hingga dua bulan. Paru-paru yang direkayasa secara biologis dapat dibuat dari sel pasien sendiri sehingga mereka tidak perlu menggunakan obat untuk menekan reaksi penolakan.
Pada awalnya upaya transplantasi menggunakan paru-paru buatan ini diujicobakan pada hewan kecil. Namun, mereka mengalami kegagalan karena alasan tersebut. Barulah kemudian tim peneliti di University of Texas Medical Center menemukan metode yang memungkinkan pembuluh halus berkembang dan berfungsi pada tubuh resipien.
Untuk melakukan ini, mereka menggunakan sel paru-paru dari babi. Peneliti menggunakan sel dari empat ekor babi dalam penelitian untuk menumbuhkan paru-paru yang cocok dengan jaringan sempurnanya sendiri.
Protein sangat berperan dalam pembentukan paru-paru baru. Dalam prosesnya para ilmuwan membersihkan sel scaffold, mencucinya dengan kombinasi gula dan detergen sehingga hanya protein yang tersisa, proses itu disebut dekelularisasi. Kemudian mereka menempatkan sel-sel ini ke dalam tangki dan memandikan secara bertahap dalam wadah sel di laboratorium.
Selama 30 hari, mereka mengawasi dengan hati-hati setiap paru-paru tumbuh. Hingga akhirnya paru-paru siap ditransplantasikan. Paru-paru baru diharapkan terus berkembang sehingga jaringan baru pembuluh darah akan tumbuh dan menyebar.
Dua minggu setelah proses transplantasi, para ilmuwan melihat benih pembuluh darah yang mereka tanam telah tumbuh menjadi jaringan yang kuat untuk membawa darah melalui paru-paru.
Mereka mengamati babi selama 10 jam, 2 minggu, 1 bulan, dan 2 bulan setelah melakukan transplantasi serta melihat organ yang ditumbuhkan di laboratorium berfungsi sangat baik dan terus membaik.
"Kami tidak melihat tanda-tanda edema paru yang biasanya merupakan tanda pembuluh darah tidak cukup matang," kata Dr Cortiella dan rekan penulis Dr Joan Nichols. "Paru-paru rekayasa genetika terus berkembang pascatransplantasi, tubuh menyediakan semua yang dibutuhkan paru-paru baru."
Dengan keberhasilan ini para peneliti optimistis dengan pendanaan yang tepat paru-paru buatan yang tumbuh dari transplantasi sel babi itu bisa diterapkan juga pada manusia. Perlu waktu 5 hingga 10 tahun lagi untuk menyempurnakannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved