Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
MENTERI Pariwisata Arief Yahya menyatakan pemanfaatan teknologi digital dalam industri pariwisata menyebabkan revolusi besar seiring pesatnya penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar.
Hal itu terlihat dari pangsa pasar agen wisata daring (online travel agency/OTA) yang nilainya tercatat Rp3 triliun pada 2015. Angka itu, lanjutnya, diproyeksikan tumbuh 28% menjadi Rp10 triliun pada 2020.
"Pertumbuhan OTA ini, merefleksikan perubahan perilaku traveller yang semakin hyper-connected dalam merencanakan dan melaksanakan perjalanan wisata. Traveller menginginkan customer experience yang bersifat real time, on demand, all online, dan do-it-yourself. Kita harus berkompetisi. Kita harus menghadapi serangan di era digital ini," ujarnya dalam Seminar Nasional Pariwisata Era Ekonomi Digital yang digelar di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (30/7).
Karena itu, sambung Arief, digitalisasi harus diterapkan para pelaku industri pariwisata demi menggaet pasar wisatawan generasi baru yang perilakunya lekat dengan teknologi digital.
"Model bisnis digital ini merupakan cara baru yang dilakukan oleh generasi baru untuk melakukan bisnis dengan cara yang lebih efisien karena saling berbagi dalam memanfaatkan aset atau resources," ungkapnya.
Dengan menggunakan platform digital, sambungnya, para wisatawan bisa menikmati pengalaman konsumen tersendiri dengan berbagai kemudahan. Mulai dari mencari (look), memesan (book), dan membayar (pay) layanan wisata.
"Seiring dengan perubahan konsumen ini kini muncul tren sharing economy di sektor pariwisata. Kita harus mengambil peluang dari munculnya sharing economy", imbuhnya.
Dia pun mendorong pelaku pariwisata untuk menerapkan model bisnis dengan cara yang efisien dengan saling berbagi aset atau sumber daya yang dimiliki. Dengan begitu, lanjutnya, sektor pariwisata diharapkan bakal terus tumbuh.
"Contoh nyata ialah AirBnB yang sama sekali tidak memiliki hotel kini bisa menjadi perusahaan pemesanan kamar terbesar di dunia. Kini valuasi perusahaannya US$30 miliar pada 2016 dengan lebih dari 36 juta transaksi, melebihi capaian jaringan hotel konvensional seperti Hilton atau Hyatt," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved