Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
MASYARAKAT perlu mendapatkan sosialisasi yang benar mengenai susu kental manis (SKM). Banyak anggapan ihwal produk tersebut sama dengan susu biasanya sebagai tambahan nutrisi.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, mengharapkan masyarakat tidak memberikan susu kental manis (SKM) sebagai asupan nutrisi harian bagi anak. Informasi juga akan diperluas kepada masyarakat mengenai pemberian makan pada bayi dan anak melalui tenaga kesehatan dan kader posyandu.
"Jangan mengganti susu pagi hari dengan SKM. Makan sekali-sekali boleh untuk snack," ujar Kirana ketika ditemui di DPR RI sebelum rapat dengar bersama Komisi IX, Kamis(5/7).
Selain memperluas edukasi kepada masyarakat, Kemenkes juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk memberitahukan produsen mengenai label SKM, karena makanan itu bukan sumber protein nutrisi harian.
"Tinggi sekali gulanya, para ibu dianjurkan untuk tidak memberikan susu kental manis pada anaknya. SKM tidak digunakan untuk makanan yang sifatnya pokok," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F. Moelek mengatakan pihaknya sedang mengkaji kandungan nutrisi yang ada pada SKM. Himbauan dari Kemenkes, ilanjut dia, sudah jelas makanan yang terlalu tinggi kadar gulanya tidak baik bagi kesehatan.
"Apalagi kalau kita sudah tahu, misalnya orang dengan diabetes, makanan yang gulanya terlalu tinggi kita tetap makan, ya jangan. Dikurangi," kata Menkes.
Terkait aturan atau kebijakan yang akan diambil kepada produsen, Menkes menyampaikan masih akan menunggu hasil kajian.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved