Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Metode Belajar Kolaboratif Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

Muhammad Zen
02/5/2018 23:05
Metode Belajar Kolaboratif Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
(MICOM/Muhammad Zen)

SAAT ini, dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0. Untuk dapat bertahan di era revolusi ini dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki tidak hanya kompetensi teknis melainkan juga kompetensi dalam memecahkan masalah (problem solving), beradaptasi (adaptability), kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation).

Sudah bukan zamannya lagi proses belajar mengajar di kampus dilakukan dengan model satu arah dari dosen kepada mahasiswa. Kecakapan yang diperoleh mahasiswa saat kuliah sudah banyak ketinggalan, sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia industri pada saatnya nanti.

"Kita bertekad untuk mampu mencetak mahasiswa yang tidak hanya lulus berbekal ilmu, tetapi juga skill-skill untuk menjadi insan pembelajar yang mampu memecahkan suatu permasalahan," ujar Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Ninok Leksono, di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (2/5).

Hal senada disampaikan Wakil Rektor UMN Andrey Andoko yang menyatakan bahwa pengembangan metode pembelajaran kolaboratif dilakukan agar mahasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri, sehingga mereka bisa memberikan kontribusi yang sesuai dengan bidangnya saat memasuki dunia kerja.

"Ketika mahasiswa menghasilkan suatu karya maka mereka dilatih kompetensi kreativitas dan inovasinya. Karya tersebut berawal dari permasalahan, lalu dilatih kompetensi problem solving (memecahkan masalah) melalui metode pembelajaran kolaboratif yang diterapkan UMN yang membuat mahasiswa aktif berinteraksi, tidak merasa bosan dan ngantuk selama perkuliahan," jelas Andrey.

Metode belajar kolaboratif adalah metode belajar yang mengajak mahasiswa berdiskusi secara kelompok, berinteraksi langsung antarmahasiswa dan dosen, presentasi dan langsung praktek, seperti sebuah arena simulasi dunia kerja.

Saat ini metode pembelajaran kolaboratif sudah dipraktekkan di Fakultas Ilmu Komunikasi dan Disain Grafis UMN, sehingga diharapkan kemampuan lulusannya nanti bisa sesuai dengan kebutuhan dunia industri yang sesungguhnya.

"Saya punya istilah, good communications, great connections, sehingga harapannya kampus ini bisa menjadi simulasi bagaimana mahasiswa bekerja, bukan hanya tempat belajar saja. Mahasiswa dilatih untuk mencari ide, konsep dan harus meeting ketemu banyak orang," kata Ketua Program Studi Strategic Communications UMN, Inco Hary Perdana. (OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya