Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KETUA Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini, dia mengimbau agar acara-acara pengajian disisipi unsur politik.
Ulama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menilai pernyataan Amien Rais tak layak diucapkan. Sebab, dalam peraturan perundangan jelas menyatakan bahwa politik praktis tidak boleh dilakukan di ranah ruang ibadah.
"Masjid itu oase spiritual yang sangat indah jangan digunakan sebagai arena untuk menghujat satu sama lain," ujarnya, dalam program Primetime News di Metro TV, Rabu (25/4).
Nasaruddin menilai politik praktis yang dilakukan di masjid atau rumah ibadah lain justru akan mencitranegatifkan rumah ibadah. Padahal masjid sendiri misalnya merupakan tempat membuat keteduhan bukan sebaliknya, menghujat dan mengistimewakan pihak tertentu.
"Saya prihatin masjid dijadikan area kampanye apalagi sebentar lagi bulan Ramadan datang dan persis musim kampanye. Saya mohon kepada semua jangan politisasi bulan Ramadan," ungkapnya.
Menurut Nasaruddin, boleh saja di masjid membicarakan hal politis. Namun hanya sebatas bagaimana berpolitik yang berwibawa dan beretika. Menjadikan masjid atau rumah ibadah tempat memprovokasi, menjelekkan, atau mengistimewakan pihak tertentu sama saja dengan melakukan politik praktis dan menjadikan masjid sebagai area kampanye.
"Masjid itu biar menjadi rumah bagi semua kita jangan memompakan semangat perpecahan di rumah ibadah," jelas dia. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved