Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SETELAH Kongo, kali ini Republik Fiji yang akan belajar mengelola lahan gambut dari Indonesia. Hal itu tercetus dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Fiji berlangsung di sela kegiatan Asia-Pacific Rainforest Summit (APRS) ke-3 di Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Menteri Perikanan dan Kehutanan Republik Fiji HE Osea Naiqamu menandatangani Mutual of Understanding (MoU) di bidang Kehutanan. Inisiasi kerjasama telah dimulai sejak dua tahun yang lalu, dan secara resmi terwujud pada hari ini.
“Saya percaya bahwa tidak mudah bagi Fiji untuk mengelola sumber daya alam untuk melindungi hutan untuk mencegah bencana," tutur Siti Nurbaya, Selasa (24/4).
Menurutnya, kerja sama bidang kehutanan tersebut akan membuat Indonesia lebih banyak membagi pengelolaan hutan lestari serta pemanfaatan hasil hutan. Termasuk pemanfaatan teknologi kayu dan non kayu, perdagangan kayu legal, pengembangan energi biomassa serta penelitian, dan pengembangan bidang kehutanan.
Siti berharap kerja sama tersebut akan memberikan hasil yang maksimal. Tidak hanya bagi Fiji dalam mengelola hutan, tetapi juga bagi Indonesia dalam hal kerja sama internasional di bidang lingkungan dan kehutanan.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Menteri LHK atas kerjasama ini. Kami berharap Fiji dan Indonesia dapat segera mengimplementasikan kerjasama lainnya pada masa mendatang," ujar Menteri Perikanan dan Kehutanan, Republik Fiji, H.E. Osea Naiqamu.
Ukiran Limbah Kayu
Salah satu langkah awal implementasi dari MoU tersebut, ialah peningkatan kemampuan sumber daya manusia seperti pengembangan ketrampilan mengukir dengan memanfaatkan limbah kayu. Pelatihan mengukir kayu tersebut rencananya akan mengundang ahli ukir yang berasal dari desa Cekik, Bali.
"Fiji tertarik untuk membudidayakan bambu di sana, namun mereka mengharapkan Indonesia dapat memberikan contoh bambu dengan genetik yang baik," ujar Siti Nurbaya.
Siti mengatakan, telah melakukan penelitian terhadap jenis bambu yang cocok ditanam di kepulauan Fiji, dan jenis tersebut terdapat di Yogyakarta. Oleh karena itu, ia mengundang delegasi Fiji ini untuk melihat secara langsung jenis bambu yang layak tersebut.
Implementasi lainnya adalah berupa bimbingan teknis mengenai rehabilitasi lahan. Kedutaan Fiji pernah mengindikasikan permintaan bantuan teknik rehabilitasi lahan untuk mencegah bencana longsor. Siti Nurbaya memahami bahwa sebagai negara kepulauan layaknya Indonesia, Fiji juga rentan akan bencana. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved