Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PADA 2019 Indonesia ditargetkan bebas lokalisasi postitusi. Dari 168 lokalisasi prostitusi yang pernah didata, kini tersisa 43 lokalisasi lagi dan segera ditertibkan.
Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham optimistis target tersebut tercapai melalui berbagai upaya dan pendekatan yang telah dilakukan.
"Kita optimistis pada 2019 sisa 43 lokalisasi (prostitusi) itu bisa kita selesaikan sehingga Indonesia benar-benar bebas dari tempat prostitusi," kata Idrus saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Prostitusi dan Supporting Penutupan Lokalisasi di The Media Hotel, Jakarta, Kamis (19/4).
Menurutnya, selain karena faktor kesadaran, upaya penutupan lokalisasi prostitusi bisa dilakukan dengan berbagai instrumen kekuasaan karena prostitusi sudah masuk kejadian yang sangat meresahkan masyarakat.
Ia juga mengungkapkan masalah prostitusi sudah tidak lagi membicarakan dampak, alasan, akar masalah, dan seluk beluknya, karena berdasarkan hasil berbagai kajian bahwa prostitusi tidak dibenarkan.
"Prostitusi jelas menjadi musuh bersama dan harus kita atasi bersama. Saat ini kita fokus bagaimana menutup lokalisasi dan membina mereka (pekerja seks komersial) agar kembali hidup normal," jelasnya.
Ia menambahkan langkah-langkah efektif yang dilakukan pemerintah saat ini ialah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menutup lokalisasi.
"Memang problemnya tidak sesederhana ketika melakukan penutupan karena setelah itu kita juga memikirkan bagaimana kelanjutan hidup mereka. Kami memikirkan bagaimana agar mereka kembali ke tempat asal dengan terlebih dahulu diberi bekal keterampilan, bekal hidup selama 6 bulan, sampai mereka benar-benar mandiri," jelas Idrus.
Kembangkan ekonomi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang hadir memberikan testimoni bagaimana menata lokalisasi Dolly di kota itu meng-ungkapkan, penutupan lokalisasi prostitusi memang harus dilakukan seluruh stakeholder yang ada di daerah.
"Kita harus sama-sama. TNI dan Polri kita gendeng, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para pihak yang berkepentingan kita ajak bicara. Setelah itu kita berikan solusi. Saat ini sudah terbukti Dolly menjadi tempat tumbuhnya kreativitas masyarakat dengan berbagai keterampilan yang produktif," jelas Risma.
Para eks PSK lokalisasi Dolly, ujarnya, kini melakukan berbagai kegiatan produktif untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Di antaranya membuka usaha pabrik sandal, makanan kecil, dan inisitatif ekonomi lain. Bahkan, omzet industri sandal Hotel Dolly kini mencapai miliaran rupiah.
Ia juga mengatakan lokalisasi prostitusi secara umum merupakan tempat praktik perbudakan sebab para PSK di tempat tersebut sebenarnya diperlakukan sangat tidak manusiawi. "Saya menemukan banyak di antara mereka dijerat utang supaya tidak bisa keluar dari prostitusi," ujarnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved