Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Laser Atasi Wasir dengan Nyaman

Nicky Aulia Widadio
04/4/2018 09:40
Laser Atasi Wasir dengan Nyaman
(Thinkstock)

HEMOROID atau wasir merupakan pelebaran dan peradangan pembuluh darah vena yang terletak di sekitar anus yang membentuk tonjolan atau benjolan abnormal. Meski bukan penyebab kematian, wasir membuat kualitas hidup penderitanya menurun. Wasir menimbulkan nyeri yang kerap mengganggu produktivitas.

Ada beberapa cara penanganan wasir. Satu di antaranya operasi pemotongan bagian yang menonjol itu. Namun, menurut dokter spesialis bedah Rumah Sakit Pondok Indah (SRPI)-Puri Indah, Franky Mainza Zulkarnain, langkah tersebut kerap membuat masa pemulihan kurang nyaman bagi pasien. Pascaoperasi pasien akan mengalami nyeri hebat.

“Sesudah operasi, pasien umumnya merasakan nyeri hebat meski sudah diberi obat antinyeri dengan dosis cukup,” kata Franky pada diskusi media tentang wasir di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Namun, lanjutnya, kini ada alternatif penanganan yang lebih nyaman, yakni dengan terapi laser hemorroidoplasty (LHP). LHP merupakan sebuah tindakan operasi minimally invasive dengan menggunakan laser diode. Terapi itu tidak melibatkan pemotongan jaringan wasir.

Prosedurnya sebuah alat laser fiber akan dimasukkan ke ­jaringan wasir melalui anus. ­Kemudian energi laser dialirkan untuk mengempiskan wasir. Setelah wasir mengecil sebanyak 40%–60%, tindakan laser selesai dilakukan. Pengecilan sempurna akan terjadi secara spontan dalam waktu 4–8 minggu.

Menurut Franky, pasien-pasien yang menjalani prosedur itu umumnya merasa lebih nyaman. Nyeri pascaoperasi tetap ada, tapi skalanya rendah.

“Dari skala 1-10, nyerinya ada di skala 3. Lain halnya dengan operasi pemotongan wasir, kalau pasien ditanya, mereka bilang nyerinya lebih dari skala tertinggi,” ujar Franky.

Selain nyaman, lanjut dia, prosedur LHP bisa dilakukan tanpa rawat inap dan waktu pemulihannya lebih cepat.

Cukupi serat
Pada kesempatan itu Franky juga menjelaskan penyebab wasir, antara lain faktor keturunan, kehamilan, terlalu lama jongkok atau duduk di toilet saat buang air besar (BAB), lanjut usia, serta sembelit.

Faktor-faktor tersebut merusak katup dalam pembuluh darah vena di anus. Akibatnya, vena yang seharusnya menyalurkan darah kembali ke jantung tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Vena tersebut melebar sehingga darah akan terkumpul di sana sehingga membentuk tonjolan atau benjolan wasir.

Karena itu, Franky mengingatkan agar mencukupi asupan serat dan minum agar BAB lancar, juga rutin berolahraga.

“Perbanyak konsumsi sayuran dan buah. Jangan lupa olahraga juga penting untuk menjaga gerak peristaltik usus tetap normal. Kalau tubuh kurang beraktivitas, gerak peristaltik usus juga minim sehingga memicu sembelit,” pungkas Franky. (Nik/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya