Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Perketat Pengawasan Gawai Anak

Ant/H-2
03/4/2018 05:15
Perketat Pengawasan Gawai Anak
(ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta setiap pihak terkait untuk memperketat akses internet bagi anak seiring temuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai tingkat keterpaparan siswa SD terhadap pornografi sebesar 91,58%.

Penelitian Kemenkes pada akhir 2017 dan dipublikasikan pada Maret 2018 itu menguji 6.000 sampel. Dari skrining terhadap anak-anak SD itu 6,3% sudah mengalami adiksi pornografi ringan dan 0,07% mengalami adiksi berat.

"Akses terhadap media dengan konten pornografi harus lebih diperketat lagi oleh lembaga dan kementerian terkait. Begitu pun pengawasan orangtua terhadap putra-putrinya. Budaya permisif dan pembiaran pada anak dalam bermain dengan gawai harus dievaluasi lagi untuk kepentingan terbaik anak," kata Komisioner bidang Kesehatan dan Napza KPAI, Sitti Hikmawatty, di Jakarta, kemarin.

Sitti menjelaskan, pornografi memberi dampak perilaku negatif. Dari sesi pendalaman terhadap salah satu subjek yang terpapar adiksi pornografi berat ditemukan luka cukup bermakna pada alat kelamin laki-lakinya sehingga si anak itu tertatih saat berjalan.

Subjek, lanjut Sitti, pernah mengalami perlakuan sodomi pada usia 7 tahun dan di usianya yang menginjak 9 tahun dia juga telah melakukan sodomi pada delapan anak lainnya selain juga kerap melakukan masturbasi hingga terjadi luka tersebut.

Sitti menambahkan, penelitian lebih lanjut juga perlu dilakukan pada remaja usia SMP dan SMA dengan cakupan provinsi yang lebih diperluas lagi. Hal itu perlu mengingat survei pada anak SD itu masih dalam cakupan yang belum terlalu luas, yaitu pada anak usia SD di empat provinsi, yaitu Aceh, Jawa tengah, DKI, dan DIY.

Menurut dia, anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program kesehatan. Selain jumlahnya yang besar, diperkirakan mereka merupakan 24% dari jumlah penduduk, anak sekolah juga mudah dijangkau karena berada di sekolah atau madrasah.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya