Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Ada Salah Pemahaman Terhadap Injeksi Insulin 

Putri Rosmalia Octaviyani
27/3/2018 18:05
Ada Salah Pemahaman Terhadap Injeksi Insulin 
(Ilustrasi)

PEMAHAMAN yang salah terhadap injeksi insulin masih terjadi di masyarakat. Terlebih bagi orangtua dengan anak penderita diabetes melitus (DM) tipe 1. 

Mereka umumnya khawatir penggunaan insulin dalam jangka panjang akan dapat merusak ginjal sang anak.

"Padahal pada anak dengan DM tipe 1 itu, insulin tidak mungkin tidak diberikan. Karena pankreas mereka tidak memproduksinya," ujar dokter spesialis anak Bambang Tridjaja di kantor Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, (27/3).

Dikatakan Bambang, pemahaman yang salah tersebut harus segera diluruskan. Kerusakan ginjal yang kerap terjadi pada pasien diabetes ialah dampak dari gula darah yang terlalu tinggi dalam waktu lama. Bukan karena pemberian insulin.

"Kalau gula darah tinggi ginjal bekerjanya berat. Itu yang buat rusak, jadi harus diberi insulin agar turun. Jadi secara teori insulin tidak memiliki pengaruh merusak ginjal," ujar Bambang.

Dikatakan Bambang, kekhawatiran orangtua tersebut merupakan salah satu tanda masih minimnya pengetahuan orangtua yang anaknya menderita DM 1 terhadap insulin. Peningkatan pemahaman tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada praktik penggunaan insulin untuk anak.

"Jadi tiap anak itu kebutuhannya beda. Karena aktivitasnya juga beda. Orangtua harus jadi yang paling tahu dulu bagaimana anaknya, baru dokter bisa mengarahkan untuk pemberiannya," papar Bambang.

Semakin tinggi aktivitas anak, kebutuhan akan energi juga semakin tinggi. Otomatis asupan karbohidrat juga semakin besar. Pada kondisi itu, anak tersebut membutuhkan insulin yang juga tinggi.

"Karena kalau salah, dapat menimbulkan dampak gula terlalu tinggi, atau juga bisa terlalu rendah atau hipo," tukas Bambang lagi.

Pada kondisi gula terlalu rendah atau hipo glikemik, keselamatan jiwa anak dapat terancam bila tidak segera tertangani segera. Begitu juga bila gula terlalu tinggi. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya