Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Peningkatan Kualitas Lulusan SMK Wisata Perlu Dimaksimalkan

Putri Rosmalia Octaviyani
25/3/2018 10:10
Peningkatan Kualitas Lulusan SMK Wisata Perlu Dimaksimalkan
(ANTARA/Fikri Yusuf)

UPAYA pengembangan sektor wisata sebagai penunjang sektor ekonomi di daerah tidak akan maksimal tanpa adanya sumber daya manusia (SDM) di bidang wisata yang berkualitas tinggi. Upaya peningkatan kualitas lulusan SMK Pariwisata dianggap jadi salah satu yang dapat menjawab kebutuhan tersebut. Khususnya peningkatan kemampuan dalam dunia digital.

"Ini menjadi penting, antara industri pariwisata dan sekolah pariwisata. Semua sudah mengarah ke digital. Maka pengembangan SDM kepariwisataan harus juga mengarah ke digital," ujar Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam Rapat Koordinator Nasional SMK Pariwisata, di Bali, Sabtu (24/3).

Arief mengatakan, seluruh industri telah menuju ke arah digital, termasuk pariwisata. Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, adalah membandingkan produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi secara digital.

"Singkatnya, mereka search and share menggunakan media digital. Maka dari itu para pengajar SMK ini harus melek digital. Memasukkan kurikulum digital pada materi pengajarannya," ujar Arief.

Arief mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya hingga hari ini bahwa jumlah lulusan SMK yang tidak diterima atau diserap dilapangan kerja mencapai 12%. Sedangkan lulusan SMU sekitar 9%. Masih ada selisih antara SMK dan SMU. Namun demikian, ini menjadi tugas bersama berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi lulusan SMK. Data tersebut merujuk SMK secara umum, bukan merujuk data lulusan SMK Pariwisata saja.

"Salah satu solusinya adalah pengembangan pedoman magang harus bisa dipercepat. Tetapi saya yakin bahwa data lulusan SMK tersebut merujuk pada lulusan SMK secara umum. Bukan hanya lulusan SMK Pariwisata. Sebab, kata Menpar, lulusan SMK Pariwisata ini memiliki keterampilan, dan banyak dibutuhkan oleh stakeholder pariwisata," ujar Arief.

Dalam kesempatan tersebut, Menpar pun meminta kepada para stakeholder, khususnya industri perhotelan, agar mengizinkan fasilitasnya dapat digunakan untuk praktik kerja SMK Pariwisata. Upaya ini dilakukan untuk menjaga standar kualitas yang lebih baik.

Ia mengatakan, target pelaksanaan Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia kali ini adalah memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22,374 orang. Hal pentingnya lainnya adalah meningkakan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata.

Sementara itu, Hadi Sutrisno, Ketua Asosiasi SMK Pariwisata Indonesia, dalam kesempatan yang sama menyatakan pihaknya sangat yakin kalau lulusan dari SMK Pariwisata masih sangat diperlukan. Bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan di industri pariwisata.

Untuk itu, pihaknya sekarang tengah melakukan kerjasama dengan industri perhotelan dalam meningkatkan kemampuan, dan pengetahuan produknya. Baik untuk guru hingga ke siswanya.

"Ke depan, kita akan mencanangkan program One GM One SMK Pariwisata bekerja sama dengan Indonesia Hotel General Manager (IHGM) dan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) untuk turut membantu kami dalam peningkatan kualitas guru maupun siswa. Upaya ini untuk meningkatkan mutu sesuai dengan standar global," ujar Hadi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik