Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
GLUKOMA merupakan penyakit mata yang ditandai kerusakan saraf. Glukoma terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada bola mata dan menyebabkan kebutaan permanen secara perlahan-lahan.
Menurut dr Nylvia Lamsari S SpM dari Rumah Sakit Mata Aini, tipe glaukoma yang umum terjadi adalah Glukoma Primer Sudut Terbuka (Primary Open-Angle Glaukoma) dan Glukoma Primer Sudut Tertutup (Primary Angle Closure Glaukoma). Keduanya memiliki mekanisme yang berbeda. Terkait jumlah penderita, Nylvia menyampaikan glukoma primer sudut terbuka paling banyak berdasarkan statistik global.
"Angka prevalensinya secara global yakni 3.05%.Sedangkan prevalensi untuk glukoma primer sudut tertutup lebih sedikit yakni 0,5 %," kata Nylvia dalam Seminar Kesehatan bertajuk 'Kenali Glukoma Sejak Dini di Aula Rumah Sakit Mata Aini, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (24/3).
Seminar tersebut diselenggarakan sebagai rangkaian Peringatan Pekan Glukoma Sedunia pada 11-17 Maret.
Nylvia menyampaikan tipe glukoma sudut mata terbuka sering disebut sebagai pencuri pengelihatan. Itu karena prosesnya terjadi secara perlahan dan tanpa nyeri pada mata.
"Dalam tahap lanjut, penderita mengalami gangguan pandangan berupa frame hitam atau disebut tunnel vision," imbuh dia.
Adapun glukoma primer sudut mata tertutup, sambung Nylvia, disebabkan karena bilik mata depan yang sempit sehingga terjadi serangan akut glukoma pada penderita.
Serangan akut glukoma terjadi karena adanya peningkatan mendadak tekanan bola mata akibat sudut bilik mata depan yang sempit menjadi tertutup secara mendadak.
Keluhan yang umumnya dirasakan pasien, tutur Nylvia, antara lain nyeri pada mata, mata merah. Pasien dapat mengalami rasa mual ataupun muntah karena tingginya tekanan pada mata.
Untuk penangananya, Nylvia mengatakan dapat dilakukan tindakan laser ataupun operasi pada pasien.
Tipe glukoma lain disebabkan oleh konsumsi obat steroid jangka panjang, trauma pada mata, atau glukoma akibat komplikasi penyakit diabetes melitus atau karena tekanan darah tinggi (hipetensi). (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved