Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
KASUS memilukan terhadap para bocah berusia 5-9 tahun yang menjadi korban sodomi di Tasimalaya, Jawa Barat. Ironisnya, pelaku masih berusia 10 tahun.
D, 10, dilaporkan ke Polres Tasikmalaya karena diduga melakukan sodomi kepada enam orang teman mainnya yang baru berusia 5-9 tahun, Kamis (15/3).
Pelaku diketahui juga merupakan korban sodomi yang kasusnya terjadi pada Desember 2017. Adapun enam korban merupakan anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyayangkan kasus tersebut. Terbukti, korban sodomi berpotensi menjadi pelaku berikutnya.
"Kasus ini membuktikan secara jelas bahwa anak korban sodomi berpotensi besar menjadi pelaku kasus yang sama kedepannya, untuk itu sangat perlu dilakukan proses pembinaan, pendampingan, dan pemulihan bagi korban maupun pelaku," kata Yohana melalui keterangan resmi, Kamis (15/3).
Yohana menambahkan pemberian rehabilitasi, pendampingan, dan pembinaan kepada anak korban sodomi penting untuk dilakukan. Ia mengapresiasi langkah cepat dan sikap responsif Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) serta Polres Kabupaten Tasikmalaya dalam menangani kasus.
Dirinya berjanji kementeriannya akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan masalah tersebut, baik terhadap pelaku maupun korban agar dapat diselesaikan dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak.
Menurutnya, pelaku diketahui kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orangtua. Kegiatannya di jalanan sebagai pengamen dan diketahui gemar menonton video porno di warung internet, diduga menjadi pemicu pelaku melakukan sodomi kepada teman sebayanya.
"Saya menyayangkan kurangnya perhatian dan pendampingan terhadap anak pelaku, yang seharusnya orangtua mengawasi pergaulan anak dan mengawasi penggunaan sarana informasi yang digunakan anak," tukas Yohana. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved