Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
ANCAMAN kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meningkat seiring keringnya cuaca di beberapa daerah langganan karhutla. Untuk itu, empat provinsi sudah menetapkan status siaga darurat yaitu Sumatra Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Gubernur menetapkan status siaga darurat karhutla berdasarkan pertimbangan telah ditetapkannya beberapa kabupaten/kota di wilayahnya yang menetapkan siaga darurat karhutla, adanya peningkatan jumlah titik panas (hotspot), masukan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pengalaman pengananan karhutla sebelumnya.
"Dengan pemberlakuan siaga darurat maka ada kemudahan akses dalam penanganan karhutla, baik pengerahan personil, komando, logistik, anggaran dan dukungan dari pemerintah pusat. Jalur komando penanganan lebih mudah koordinasinya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (20/2).
Sutopo mengatakan daerah-daerah yang berada di sekitar garis khatulistiwa saat ini memasuki musim kemarau periode pertama seperti Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang memiliki pola hujan ekuatorial.
Dijelaskan Sutopo, antara pertengahan Januari hingga Maret Indonesia akan memasuki musim kemarau pertama, kemudian Maret hingga Mei masuk musim penghujan, lalu Juni-September masuk musim kemarau kedua yang lebih kering. "Karhutla umumnya meningkat pada periode kedua musim kemarau ini," imbuh dia.
Dikatakan Sutopo, jumlah hotspot terus meningkat. Dalam seminggu terakhir, kata dia, hotspot di Kalimantan Barat banyak ditemukan. Bahkan Kota Pontianak terselimuti asap karhuta.
Berdasarkan pantauan hotspot 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada 21/2/2018 pukul 07:23 WIB terdapat 90 hotspot dengan kategori sedang (30-79%) dan tinggi (>=80%) terdapat 90 di Indonesia.
Untuk kategori sedang ada 78 hotspot di antaranya berada di 2 daerah di Papua Barat , 23 di Kalimantan Barat, 4 di Kepulauan Riau, 12 di Kalimantan Tengah, 14 di Jawa Barat, 2 di Jawa Timur.
Berikutnya, berada di 3 daerah di Jawa Tengah , 4 di Papua, 2 di Maluku, satu Kepulauan Bangka Belitung, 9 di Riau , 1 di Maluku Utara dan satu Sumatra Selatan.
Sedangkan kategori tinggi atau benar-benar sedang terbakar ada 12 hotspot yang tersebar di Kalimantan Barat 5, Kepulauan Riau 2, Kalimantan Tengah 3, Kepulauan Bangka, Belitung 1 dan Riau 1.
Sutopo menjelaskan untuk mengatasi karhutla maka dilakukan operasi darat, udara, penegakan hukum, operasi patroli dan sosialisasi, operasi pelayanan kesehatan dan berbagai upaya lain.
"Personil gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, Satpol PP, masyarakat peduli api, dunia usaha dan relawan dikerahkan untuk mengatasi karhutla," ujarnya.
BNPB, sambungnya, masih menyiapkan dukungan pesawat untuk hujan buatan dan helikopter water bombing. Selain itu, bantuan logistik dan peralatan sebelumnya telah didistribusikan ke berbagai BPBD agar dapat digunakan untuk pemadaman. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved