Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KESUKSESAN film Dilan 1990 yang telah ditonton 5,1 juta orang, menjadi gambaran geliat film Indonesia yang merajai bioskop Tanah Air.
"Film ini luar biasa, punya penggemar yang sangat masif, sudah 5 juta lebih. Patut diapresiasi film Indonesia seperti ini," kata Kepala Staf Presiden Moeldoko seusai menonton film Dilan 1990, bersama sutradara Fajar Bustomi dan para pemain, di Studio XXI Taman Ismail Marzuki, Selasa (13/4).
Turut hadir Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani.
Dengan latar belakang era 1990, Moeldoko merasa terhibur menyaksikan film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq ini. Menurutnya, gaya hidup remaja akan berbeda sesuai zamannya.
Kehebatan Vanesha Prescilla (Milea) dan Iqbaal Ramadhan (Dilan) sebagai pemain utama, bisa memerankan dengan baik cerita dari masa lalu.
"Ada pesan moral yang kita dapat. Pertama, keberanian. Keberanian itu perlu dibangun dimulai dari hal kecil sampai besar," ujar Moeldoko.
Pesan moral kedua, lanjut dia, seseorang yang telah diberikan kekuasaan jangan menggunakan kekuasaan sewenang-wenang.
"Mungkin contoh, guru dalam film ini bagaimana, tidak boleh dia menggunakan kekuasaan di luar kewenangan dan pesan terakhir soal kesetiaan," katanya.
Moeldoko mengutip kata-kata yang populer dari film ini. 'Jangan rindu. Rindu itu berat, kamu gak akan kuat.'
"Saya ganti; jangan ribut, karena ribut itu berat, gak ada yang kuat'," papar mantan Panglima TNI ini yang disambut gelak tawa para pemain film.
Vanesha mewakili tim dan kru film merasa senang Dilan 1990 mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.
"Ini sebuah penghargaan, bisa diapresiasi dan ditonton langsung sama Pak Moeldoko," paparnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved