Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PROGRAM pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta mendapat perhatian dari kalangan kampus di Taiwan. Dalam hal ini, Kun Shan University yang menjalin kerja sama konkret memajukan kedua kampus negara bersahabat ini dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa Untar untuk belajar tentang bisnis di negara tersebut.
Rektor Untar, Prof Dr Agustinus Purna Irawan, mengemukakan bahwa pihaknya telah menyeleksi sebanyak 80 mahasiswa dari perwakilan masing-masing program studi (prodi) di Untar.
"Setelah melalui rangkaian tes, terpilih 20 mahasiswa yang kita berangkatkan menempuh pendidikan kewirausahaan di Kun Shan. Hal ini merupakan bagian kerja sama dengan perguruan tinggi asing. Para mahasiswa kita dapat melihat secara langsung tentang pengembangan entrepreneurship di Taiwan sekaligus mengadopsi manakal mereka menjadi pebisnis kelak ," papar Agustinus di Kampus Untar, Jakarta, Rabu ( 31/1).
Dia mengatakan hal itu saat pelepasan 20 mahasiswa Untar yang akan diberangkatkan ke Kampus Kun Shan , Taiwan. Agustinus menjelaskan, delegasi mahasiswa Untar tersebut akan mendapat pembekalan di Kampus Kun Shan selama sepekan.
"Mereka akan mendapatkan pembelajaran wirausaha secara praktik ke industri-industri yang ada di negara Tawan. Direncanakan pengembangan kerja sama ini akan diperluas menjadi satu semester,” ungkapnya.
Selain Taiwan, Agustinus mengutarakan bahwa kampus di Jerman juga tengah menjajaki bekerja sama dengan Untar. Dijadwalkan pada tahun ini, Jerman akan mengirimkan mahasiswanya belajar entrepreneurship di Untar selama satu semester.
Menyinggung kebijakan pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang akan memberikan izin perguruan tinggi asing beroperasi di Indonesia, Agustinus berpendapat hal itu sapat menjadi ancaman sekaligus tantangan dan peluang.
Ancamannya, kata dia, kampus asing yang masuk tentu membawa bendera berkualifikasi baik sehingga menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. Adapun sisi positifnya, PTS dapat mengetahui metode pembelajaran PT asing untuk dipelajari. PTS juga lebih tertantang untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
"Intinya, PTS tidak perlu takut dengan hadirnya PT asing. Jika kita punya kekhasan pasti tetap diminati calon mahasiswa. Untar tetap optimistis dilirik masyarakat karena dari luar negeri saja tertarik kuliah di Untar," cetusnya.
Dia menambahkan, sampai saat ini terdapat 20-an PT asing yang sudah menandatangani kerja sama dengan Untar. Bahkan di 2018, Agustinus mengungkap pihaknya telah mendeklarasikan go international.
Untuk mendukung itu, Untar menambah mata kuliah Bahasa Inggris guna menggenjot kemampuan mahasiswa lebih pandai berbahasa internasional itu. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved