Sah, Kahiyang Ayu Kini Boru Siregar

TAK ada kata yang bisa diucapkan Kahiyang Ayu binti Joko Widodo, selain ungkapan kegembiraan. Bibirnya selalu tersenyum. Wajahnya ceria. Ia kini menjadi perempuan yang paling diperhatikan seantero Indonesia. Semringah wajah Kahiyang Ayu itu terpancar dari rona mukanya sesaat ia secara resmi berhak menyandang marga Siregar. Karena berjenis kelamin perempuan, Kahiyang Ayu pun bertambah nama di belakangnya menjadi Kahiyang Ayu boru Siregar.

Penyematan boru Siregar kepada Kahiyang itu langsung dilakukan raja-raja Siregar dari Mandailing, Tapanuli Selatan, di kediaman Doli Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution, Jalan STM, Suka Tangkas, No 17, Medan Johor, Medan, kemarin siang. Didampingi sekitar 50 orang, termasuk keluarga dari Surakarta (Solo), Kahiyang anggun ketika mengenakan gaun merah jambu lengkap dengan selendangnya. Sang suami, Bobby Nasution, gagah dengan jas hitam dan peci biru langit berhiasan ornamen ulos Tapanuli Selatan.

Sebagaimana lazimnya upacara adat Mandailing, Kahiyang Ayu dan Bobby melakukan tarian manortor para raja. Kemudian, dalam manortor itu Kahiyang diberikan abit batak atau ulos mandailing.

Sebelum diberi boru Siregar, raja-raja Siregar melakukan prosesi adat khas Mandailing.

Di antaranya melakukan upa-upa dengan kepala kerbau yang sudah diolah menjadi hidangan khas Mandailing. Kepala kerbau itu dilengkapi nasi dan daging kerbau, keris berbalut kain warna kuning atau sahat mara. "Kepala kerbau ini tanda kemakmuran," jelas Hajjah Latifah boru Siregar, kerabat tuan rumah di lokasi acara. Dalam adat Mandailing, Latifah berstatus sebagai pisang raut adat keluarga.

Keris yang dibalut kain berwarna kuning, jelas Latifah, bermakna simbolis yang berarti perisai bagi Kahiyang Ayu. Sebelum Kahiyang dibawa ke rumah Bobby, pemusik melantunkan irama musik gordang sambilan. Setelah pemukulan gordang tiga kali, serta pelemparan beras kuning yang dilakukan raja Siregar, Kahiyang dinyatakan sah dan resmi menjadi Kahiyang Ayu boru Siregar.

Pengetua adat Mandailing, termasuk marga Hasibuan, Harahap, Lubis, Dalimunthe, dan Ritonga, pun satu per satu menyampaikan markobar (sambutan) dalam bahasa Mandailing. "Kahiyang, jangan sungkan memakai marga Siregar setelah ditabalkan ini, ya," pesan Doli Sinomba Siregar. Kahiyang pun mengaku bangga dan terharu menjadi keluarga besar Mandailing. "Semoga saya bisa mengamalkan yang disampaikan raja-raja. Doakan kami semoga dapat membina keluarga sakinah, mawadah, warrahmah." Doa Kahiyang itu diaminkan para undangan yang memenuhi lokasi acara.