Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Program Warung Anak Sehat Jangkau 350 SD

(*/H-3)
31/10/2017 23:15
Program Warung Anak Sehat Jangkau 350 SD
(FOTO ANTARA/Erwin)

MENURUT Laporan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) 2014, sebanyak 23,82% pangan jajanan anak sekolah yang diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan masih belum memenuhi syarat akibat cemaran mikrobiologi. Oleh karena itu, kebiasaan dalam mengonsumsi jajanan sehat perlu digalakkan melalui edukasi gizi yang tepat untuk para murid, guru, atau pihak sekolah, orangtua murid, hingga penjual jajanan di lingkungan sekolah. Hal itu mendasari Sarihusada untuk melaksanakan Program Warung Anak Sehat (WAS). Program yang telah berjalan di tahun kedua itu bertujuan mewujudkan sekolah dengan kantin sehat melalui pendampingan dan penyediaan material edukasi.

"Ini merupakan langkah nyata dari kami dalam mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki status gizi anak. Program WAS memiliki target untuk memperbaiki kebiasaan anak sekolah dalam mengonsumsi makanan/jajanan bersih dan sehat di lingkungan sekolah," ujar Talitha Andini Prameswari selaku WAS Project Manager dari Sarihusada pada media workshop Program WAS, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia menjelaskan, dalam kesehariannya, anak di usia sekolah akan menghabiskan waktu di sekolah lebih banyak. Karena itu, intervensi makanan/jajanan sehat di sekolah sangat penting. "Kami melihat, bila anak memiliki status gizi yang baik, anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, dan sosial-emosional, secara optimal."

Talitha menyampaikan Program WAS kini telah menjangkau 350 SD di empat kota di Indonesia, yaitu Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon. Dalam menjangkau sekolah-sekolah tersebut, WAS mendapatkan rekomendasi dari pemerintah sehingga Program WAS dapat bersinergi dengan program pemerintah dan berjalan tepat sasaran.

Program itu berfokus kepada pemenuhan gizi sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dan pemberdayaan perempuan melalui usaha mikro. Dalam menjalankan fokus tersebut, Program WAS menggandeng ahli atau instansi terkait, antara lain Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Fema IPB) dan Care International Indonesia. (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik