Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
STUDI terkini dari European Heart Journal menemukan obat pengencer darah untuk menghindari stroke secara signifikan mengurangi risiko demensia. Studi itu mengidentifikasi kandungan antikoagulan dalam obat yang memberi dampak tersebut. Antikoagulan dapat mencegah penggumpalan darah kecil yang dapat menyebabkan stroke mikroskopik. Tanpa disadari serangan itu menjadi kontributor utama penurunan kognitif.
Sebanyak 444.106 penderita atrial fibrillation (kondisi jantung tidak normal pemicu stroke) di Swedia diteliti. Hasilnya, para pengguna obat pengencer darah berisiko 29% lebih rendah terkena demensia. "Risiko kian menurun bila pasien terus minum obat. Pengobatan sejak awal dengan antikoagulan, atrial fibrillation juga memberi efek perlindungan semakin besar pada demensia," ungkap peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm, Leif Friberg. (AFP/Ire/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved