Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SAAT ini Indonesia masih kekurangan doktor, terbukti dari jumlah dosen bergelar doktor masih minim.
Data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menunjukkan dari 230 ribu dosen, 37 ribu di antaranya masih bergelar sarjana (S1). Padahal, Undang-Undang Dosen dan Guru mengatur bahwa pendidikan minimal dosen harus pascasarjana (S2). Sedangkan dosen bergelar doktor hingga kini baru tercatat 31.554 orang.
"Kondisi ini sebenarnya melanggar aturan, karena masih ada dosen lulusan S1, mestinya semua dosen paling rendah S2," ungkap Dr Jhon Pariwono, Staf Ahli Senior Ditjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, pada konferensi pers Doctoral Program Information Day yang digelar Monash University di Jakarta, Sabtu (9/9).
John mengemukakan, dosen di Indonesia didominasi pendidikan S2 sebanyak 155.519 orang. Saat ini, Kemenristekdikti terus menggenjot para dosen untuk melanjutkan studinya ke jenjang S3. Salah satunya melalui pemberian beasiswa.
Ia mengatakan situasi ini menjadi tantangan besar bagi Kemenristekdikti untuk menaikkan lulusan S2 menjadi S3. Apalagi, dana riset juga masih minim.
Dia melanjutkan, pihaknya menargetkan menambah 14 ribu doktor sampai 2019. Dengan program doktoral yang ditawarkan Monash University, hemat dia, akan dapat membantu para calon mahasiswa. Apalagi, perguruan tinggi terbesar di Australia itu memberikan berbagai informasi tentang kiat mendapatkan supervisor potensial, tips pendanaan kuliah, peluang beasiswa serta tantangan hidup di Australia dari perspektif mahasiswa Indonesia.
Dalam acara itu, Monash University memberikan kesempatan untuk mendapatkan program doktoral untuk mendukung pengembangan karier ataupun promosi akademik.
"Kami memberikan informasi bagi calon mahasiswa S3 untuk mencari informasi tentang Monash University dalam kegiatan Doctoral Program Information Day ini," kata Senior Pra Vice Chancellor (Academic), Prof Zlatko Skrbis.
Kegiatan ini, menurut Zlatko, sejalan dengan visi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan bergelar doktor dan menggenjot tingkat publikasi ilmiah di level internasional. Jenjang program studi doktoral yang ditawarkan perguruan tinggi terbesar di Australia ini sejalan untuk meningkatkan kecakapan dan pengetahuan serta pelatihan penelitian di tingkat internasional .
Ia melanjutkan, program doktoral Monash University diharapkan mampu mendukung agenda pemerintah yang lebih luas untuk meningkatkan daya saing Indonesia di bidang inovasi dan riset ilmiah. Dalam kegiatan ini, calon mahasiswa akan mendapatkan informasi tentang standar teknologi penelitian, proyek penelitian dan pusat lembaga penelitian, prospek pengembangan riset dan publikasi internasional di Indonesia, kiat mendapatkan supervisor potensial, dan tips pendanaan kuliah.
Dalam kesempatan itu, alumnus Monash University, Dr Misita Anwar, mengaku bersyukur bisa menempuh S3 di kampus tersebut. Ia selalu mendapatkan kemudahan bantuan akademik yang diperlukan. Apalagi, kampus ini mempunyai fasilitas perpustakaan yang lengkap dan dokumentasi jurnal ilmiah yang juga sangat baik. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved