Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
JALANAN menuju Masjid Nabawi Kota Madinah cukup lengang saat menjelang salat Subuh, Selasa (22/8). Sejumlah polisi tetap berpatroli seperti biasa di sudut-sudut jalan.
Biasanya di sepanjang boulevard hingga tugu jam sudah berjubel jemaah dari berbagai penjuru hendak ke masjid untuk salat berjamaah. Demikian juga saat siang, sore, petang dan malam tiba.
Namun sejak Minggu (20/8) kondisi sekitar Masjid Nabawi mulai lengang. Terlebih sejak 14 kloter jemaah haji Indonesia mulai bergerak ke Mekkah pada hari Minggu itu, diikuti jemaah lainnya dari Brunei Darussalam, India, China dan Bangladesh.
Fase baru jemaah yang baru datang ke Masjid Nabawi adalah jemaah asal Nigeria, Maladewa, Mali, Senegal, Uganda, Ethiopia, juga dari kawasan Asia Tengah, Bosnia, dan Turki. Jumlah jemaah dari negara-negara tersebut tidak sebanyak jemaah Asia terutama dimotori oleh Indonesia disusul India dan Bangladesh.
Apabila sebelumnya pada saat jemaah dari kawasan Asia masih berada di Kota Madinah, pelataran Masjid Nabawi penuh sesak jemaah dari pagi hingga pagi berikutnya. Kini tidak banyak jemaah salat di halaman masjid.
Petugas haji Indonesia yang biasanya berjaga di Seksi Khusus Masjid Nabawi yang berada di pintu 21, kini tidak ada lagi. " Mulai Senin (21/8), seluruh petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) di Madinah, termasuk di Seksi Khusus Masjid Nabawi sudah ditarik untuk memperkuat Linjam di Mekkah," ujar Kasie Linjam Ali Nurrokhim Senin (21/8).
Demikian juga petugas kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah juga sudah bergeser ke Mina pada malam harinya.
KKHI Madinah tetap siaga dengan menempatkan 18 orang tenaga kesehatan, mulai dari tenaga dokter tiga orang, lima perawat dan sisanya tenaga pendukung kesehatan termasuk sopir ambulans dan sopir operasional hingga 28 Agustus.
"Karena masih ada pasien yang belum bisa dievakuasi baik di KKHI maupun di Rumah Sakit Arab Saudi," kata Kasubsie KKHI Madinah, dr Ika Nurfarida SpKJ.
Pos-pos kesehatan akan dibangun di Mina, dengan mendirikan rumah sakit lapangan dengan 40 velbed. Tim medis yang bertugas selain dokter, perawat dan tenaga kesehatan, juga Tim Gerak Cepat dan Tim Promotif Preventif.
Kasie KKHI dr Edi Supriyatna mengatakan kedua tim ini akan bergerak menemui para jemaah sebelum mereka memasuki terowongan Mina. "Tim Promotif Preventif akan terus menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Jemaah harus pakai masker, bawa semprotan air dan banyak minum. Suhu udara cukup panas, kering, dan kelembabannya rendah. Itu berpotensi heatstroke," ujarnya.
Seluruh petugas haji di Kantor Misi Haji Daker Madinah pun mulai bergerak ke Mekkah pada hari ini, Selasa (22/8). "Seluruh jemaah haji sudah berada di Mekkah, konsentrasi pelayanan haji sekarang berada di Mekkah," kata Kadaker Madinah, Amin Handoyo.
Kota Nabi kembali ramai didatangi jemaah, setelah prosesi haji selesai. Jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan memasuki Kota Madinah untuk menjalankan ibadah Arbain di Masjid Nabawi sekitar 12 September secara bertahap.
Keberadaan jemaah haji gelombang kedua ini untuk menjalankan ibadah Arbain selama 40 waktu, atau delapan hari di Kota Madinah. Selesai ibadah Arbain jemaah haji pulang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved