Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
TANTANGAN atas pertumbuhan produk impor semakin dirasakan berbagai sektor usaha, termasuk produk kosmetik dan jamu berbahan baku herbal. Inovasi dan penelitian untuk menciptakan produk berkualitas menjadi hal yang tidak dapat ditawar untuk terus lakukan.
Sayangnya, hingga saat ini berbagai kendala masih kerap dihadapi, di antaranya ketersediaan bahan baku dan regulasi.
“Tantangan ke depan ialah integrasi antarnegara-negara ASEAN karena semakin banyak produk luar negeri yang masuk ke Indonesia dengan bebas. Bahayanya signifikan di depan mata. Mau tidak mau kita harus bisa bersaing,” kata Creative & Innovative Director Martha Tilaar Group Kilala Tilaar saat ditemui di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu (16/8).
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), ujarnya, setiap bulan rata-rata terdapat 900 SKU (stockkeeping unit) baru produk kosmetik yang berasal dari 60 perusahaan asal berbagai negara. “Itu menjadi ancaman karena begitu derasnya arus produk masuk dari luar negeri,” kata Kilala.
Ia juga mengatakan saat ini sekitar 35% bahan baku kosmetik di Indonesia masih impor. Padahal, kekayaan hayati atau biodiversity alam Indonesia sangat lengkap dan bahan baku alami di dalam negeri sangat mungkin dihasilkan.
Untuk mengembangkan penelitian, ujar Kilala, peran berbagai pihak dibutuhkan. “Kita melihat potensi orang Indonesia sangat besar, termasuk dari segi SDM (sumber daya manusia) peneliti. Sayangnya penelitian mereka tidak memiliki jalan untuk dapat dihilirkan ke pasar atau konsumen, tapi hanya meneliti dan berhenti di publikasi. Itu sayang sekali.”
Salah satu dukungan yang telah dilakukan Martha Tilaar Group untuk mengatasi masalah tersebut, tambahnya, ialah dengan mengembangkan Martha Tilaar Innovation Center. (Pro/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved