Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
JUMLAH titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatra dan Kalimantan mulai berkurang drastis. Hasil pemantauan Satelit Aqua, Terra, SNNP Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Senin (7/8), hanya tersisa 158 titik karhutla di seluruh Tanah Air.
Angka itu turun dari total 282 titik panas yang terpantau kemarin. Pada Minggu (6/8), titik panas di Kalimantan Barat berjumlah 150. Untuk wilayah Kalimantan keseluruhan, Senin, hanya tersisa 8 titik panas. Adapun wilayah Sumatra, khususnya Riau, tersisa sebanyak 9 titik panas.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, berkurangnya titik panas ialah berkat upaya pemadaman melalui pengerahan helikopter dan dibantu faktor alam karena turunnya hujan di sejumlah wilayah.
"Hot spot (titik api) sudah berkurang," ujarnya.
Berdasarkan data BNPB peningkatan karhutla hari ini justru terjadi di Papua. Tercatat ada 158 titik di Papua.
"Kebakaran hutan dan lahan di Papua harus diwaspadai. Peningkatan jumlah hot spot tidak terlepas dari pembukaan perkebunan yang besar-besaran di Papua," kata Sutopo.
Untuk sistem deteksi dini, Sutopo mengatakan pengawasan akan terus dilakukan menggunakan satelit, pemantauan real-time melalui posko-posko, dan pengerahan pesawat untuk pantauan udara.
Di lain pihak, Tim Satgas Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga terus melakukan pengecekan lapangan dan pemadaman. Kepala Biro Humas KLHK, Djati Witjaksono, menegaskan, tim satgas bakal terus berpatroli dan mensosialisasikan lokasi-lokasi rawan karhutla.
"Hingga kemarin (7/8) luas karhutla yang mampu ditangani mencapai 4.509 hektare," ujarnya.
Berdasarkan catatan KLHK, total titik panas (dengan tingkat kepercayaan 80%) periode Januari-Agustus tahun ini mencapai 330 hot spot. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, terjadi penurunan 84,7%. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved