Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Menunggu 10 Tahun Kunjungi Makam Nabi

Laporan Siswantini Suryandari dari Madinah
04/8/2017 08:56
Menunggu 10 Tahun Kunjungi Makam Nabi
(Jemaah haji antre untuk berdoa di depan pintu makam nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah---ANTARA/Pandu Dewantara)

SEUSAI salat Subuh, jemaah perempuan di Masjid Nabawi, Madinah, tidak beranjak. Hanya sebagian yang keluar, sisanya masuk ke arah pintu Raudah, tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan. Penanda makam Nabi ialah kubah hijau.

Ada beberapa tahapan untuk menuju Raudah. Seorang petugas perlindungan jemaah (linjam) Indonesia memberikan arahan kepada jemaah Asia Tenggara atau kelompok Melayu untuk duduk sampai pintu nomor tiga. "Semua duduk...duduk. Tenang. Pukul 06.30 pintu baru dibuka. Ibu-ibu harus duduk," seru petugas linjam itu.

Di pintu empat, tempat khusus jemaah haji asal India, Bangladesh, Pakistan, dan Tiongkok. Namun, di pintu nomor tiga, ada juga jemaah dari Jepang ikut bergabung di dalam kelompok Melayu. Paling heboh ialah rombongan di pintu empat. Umumnya jemaah tidak mau duduk, dan ada yang bergabung dengan kelompok Melayu.

"India is not here. India out...out," ujarnya sambil mengarahkan kedua jemaah untuk kembali bergabung ke kelompok pintu empat.

Tepat pukul 06.30, pintu dibuka ditandai dibukanya atap sehingga terlihat langit terang. Ribuan jemaah berseru subhanallah..subhanallah. Terdengar suara tangis di antara salawat Nabi yang perlahan dikumandangkan. Semua kemudian menuju ke ruangan luas berkarpet merah dan dikelilingi tembok berhiaskan kaligrafi. Ada dua pintu di antara tembok.

"Ini masjid tidak boleh selfie. Tidak boleh memotret masjid. Ini masjid," seru petugas keamanan dari Masjid Nabawi.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, jemaah pun mengisi waktu dengan berdoa dan bersalawat. Pintu pun akhirnya terbuka, di ruangan berkarpet hijau tempat jemaah berjubel terlihat ada pembatas warna putih. Di balik pembatas itulah makam Nabi Muhammad SAW.

Ribuan jemaah berdesakan untuk menyentuh pembatas putih sambil bersalawat. Tangis pun pecah saat jemaah berhasil menyentuh pembatas putih. Mereka pun menunaikan salat sunah. Hanya lima menit di situ, jemaah dipersilakan keluar.

"Alhamdulillah saya menunggu sepuluh tahun untuk bisa mengunjungi makam Nabi," kata Cucu Setyawati, jemaah asal Cianjur, Jawa Barat.

Ucapan syukur juga dipanjatkan Endang Sunarni, jemaah asal Banjarnegara dan Siti asal Solo. Mereka juga memuji petugas haji Indonesia yang sejak awal mengawal para jemaah haji saat berkunjung ke Raudah.(X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik