Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Telegram sepakat untuk menangani konten negatif, terutama yang berkaitan dengan terorisme, di platform tersebut.
"Kami sebagai tim, perusahaan, organisasi, berusaha meminimalisasi," kata pendiri Telegram, Pavel Durov, saat jumpa pers di Kemenkominfo, Selasa (1/8).
Telegram dan Kemenkominfo membuat tata cara serta jalur khusus agar dapat berkomunikasi secara efisien.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, menyatakan, Telegram akan mengawasi percakapan yang berkaitan dengan propaganda di kanal publik (public channel), tapi tidak akan masuk ke percakapan pribadi (private chat).
Menurut Durov, Telegram masih memegang kerahasiaan dan keamanan penggunanya.
Pertemuan Telegram dengan Kemenkominfo kali ini membahas bagaimana memerangi propaganda di kanal publik, tetapi tidak ada pembahasan askses data kepada pemerintah bila ada kepentingan mendesak.
"Kita belum bahas sampai ke sana, tapi bagaimana memerangi propaganda di kanal publik," kata Samuel.
Telegram dan Kemenkominfo membuat saluran komunikasi khusus agar mereka dapat membahas hal-hal yang berkaitan dengan konten negatif secara cepat dan efisien.
Durov menyatakan mereka belum memutuskan untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia, tapi akan bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memahami persoalan yang ada di sini. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved