Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
YAMAN yang bertetangga dengan Arab Saudi tengah terjangkit oleh wabah kolera. Sekitar 322 ribu penduduk mereka tertular oleh penyakit tersebut. Karena itu, calon jemaah haji Indonesia diingatkan untuk mewaspadainya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengingatkan kemungkinan adanya penyebaran kolera dari Yaman ke Arab Saudi. "Di Indonesia, penyakit kolera sudah sangat jarang ditemukan. Penyakit kolera sering disebut sebagai muntaber (muntah dan berak)," jelas Menkes, di Jakarta, kemarin (Senin, 24/7).
Ia menjelaskan, gejala kolera berupa diare disertai muntah. Bentuk tinja encer seperti air cucian beras. Gejala kolera baru muncul sekitar 8-72 jam setelah pasien terpapar oleh kuman kolera. Penularannya sangat mudah, yakni lewat konsumsi makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman kolera. Penderita kolera harus segera diobati dengan pemberian cairan agar tidak dehidrasi.
"Pasien yang terlambat ditangani bisa meninggal karena dehidrasi. Untuk pertolongan pertama, pasien bisa diberi cairan oralit sebelum dirujuk," imbuhnya.
Untuk mencegah penularan, kata Menkes, calon jemaah haji harus menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan, yaitu minum menggunakan air kemasan atau air yang sudah dimasak, serta menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak, berwudu, mencuci peralatan makan, gosok gigi, dan mandi.
"Sebelum menyentuh makanan atau mengolah makanan sesudah buang air besar dan sesudah mengurus penderita diare, harus mencuci tangan dengan sabun," pesan Menkes.
Sebaiknya, jangan mengonsumsi makanan mentah. "Buah-buahan yang sudah dikupas sebaiknya dimasukkan dalam wadah tertutup."
Cek fasilitas
Tim advance Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mulai mengecek kesiapan fasilitas layanan jemaah Indonesia di Arab Saudi. Tim itu bertolak ke Arab Saudi pada 20 Juli. Mereka mengecek kesiapan fasilitas yang mencakup akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
"Kami mengecek ulang fasilitas di seluruh akomodasi Mekah, berjumlah 155 hotel yang tersebar di enam wilayah. Yaitu Jarwal, Misfalah, Syisah, Raudhah, Aziziyah, dan Mahbas Jin," terang Kepala Daerah Kerja Mekah PPIH, Nasrullah Jasam, Minggu (23/7).
Pengecekan dilakukan pada layanan katering. Kepala Bidang Katering PPIH, Abdullah Yunus, menjelaskan, berdasarkan hasil kunjungan ke dapur-dapur penyedia katering di Madinah, 80% sudah siap memberikan layanan.
"Sisanya hanya masalah pesanan ikan, daging, dan ayam, serta bumbu yang kabarnya baru hari ini (Minggu (23/7) akan datang."
Untuk layanan transportasi, Kepala Bidang Transportasi Darat PPIH, Subhan Cholid, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait di Arab Saudi, seperti perusahan-perusahan bus yang akan melayani jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, di sejumlah wilayah di Tanah Air, pemerintah daerah setempat melakukan pelepasan dan memberikan pembekalan pada calon-calon jemaah haji.(DG/RS/AU/RF/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved