Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Olimpiade Fisika Bangun Mentalitas Kompetisi Siswa

Tesa Oktiana Surbakti
14/7/2017 09:08
Olimpiade Fisika Bangun Mentalitas Kompetisi Siswa
(Kepala Seksi Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Asep Sukmayadi (kedua dari kanan) saat berkunjung ke Kantor Media Group, Kedoya, Jakarta----MI/BARY FATAHILLAH)

OLIMPIADE Fisika berskala internasional akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 16-24 Juli ini. Diharapkan, melalui perhelatan internasional itu, mentalitas kompetisi generasi penerus bangsa semakin menguat.

"Kita berharap dengan Olimpiade ini para siswa bisa berkompetisi dengan harmonis. Mentalitas kompetisi anak-anak masih perlu ditumbuhkan," ujar Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bidang Komunikasi Publik Nasrullah saat berkunjung ke Kantor Media Group, Jakarta, kemarin (Kamis, 13/7).

Dia menuturkan, 400-an siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA) dari 85 negara akan mengikuti kompetisi yang bertema fisika kedirgantaraan itu.

Besarnya keterlibatan siswa dari berbagai belahan dunia itu diyakini berdampak luas terhadap mentalitas kompetisi pelajar di Tanah Air.

Nasrullah menegaskan, terkait dengan kompetisi itu, pemerintah juga membuka ruang keterlibatan bagi anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal, termasuk Indonesia Timur.

Dia tidak menampik masih terdapat disparitas kualitas pendidikan antara anak-anak yang tinggal di wilayah maju dan wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal.

"Tapi Kemendibud punya pemetaan siapa-siapa saja yang punya potensi besar. Pemetaan itu digunakan untuk program Afirmasi Pendidikan Menengah. Memang ada perlakuan khusus, misalnya prestasi kurang-kurang dikit, tapi kita ambil (para siswa berprestasi itu) untuk dibina di Malang, Bandung, dan Jogja (Yogyakarta)," jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan penguatan pendidikan karakter melalui program lima hari sekolah, Nasrullah menuturkan uji coba program anyar tersebut berjalan efektif.

"Bagi sekolah yang sudah siap, silakan menerapkan program lima hari sekolah. Delapan jam siswa belajar ini bukan hanya di sekolah, melainkan dengan mengoptimalkan sumber-sumber belajar di luar. Apakah itu kegiatan keagamaan atau kemasyarakatan." (Tes/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya