Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
MANTAN Bupati Bangka Tengah Erzaldi Rosman Djohan ternyata sudah memberikan beasiswa kepada Musa, 8 untuk kuliah di luar negeri kelak.
Prestasinya sebagai hafiz Alquran 30 juz mendapat dukungan luar biasa. "Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada Pak Erzaldi karena sewaktu menjabat sebagai Bupati Bangka Tengah, sudah memberikan beasiswa kepada Musa kalau besar nanti kuliah ke luar negeri," kata sang ayah, La Ode Abu Hanafi, Jumat (30/6).
"Saya ada dua pilihan untuk Musa kuliah, kalau tidak di Mesir ya di Madinah, biar dia lebih dalam menggali ilmu agamanya," tukasnya.
Erzaldi Rosman Djohan yang kini menjabat sebagai Gubernur Bangka Belitung (Babel) mengatakan, bagi seluruh anak-anak di Babel yang mampu hafal Alquran 30 juz kalau mau kuliah keluar negeri, akan di berikan beasiswa.
"Bukan Musa saja, kalau ada anak-anak Babel yang bisa seperti Musa, akan saya berikan beasiswa kuliah hingga keluar negeri. Silakan pilih kampus mana maunya," tutur Erzaldi.
Musa adalah seorang hafidz Alquran termuda di Indonesia asal Bangka Barat. Dalam usianya yang masih belia, sudah meraih prestasi peringkat tiga kontes Musahaqah Hifzil Qur'an (MHQ) Internasional 30 juz di Mesir tahun lalu.
Anak pertama dari 5 bersaudara pasangan La Ode Abu Hanafi, 36 dan Yulianti, 31, ini usai sukses di Mesir, mendadak menjadi buah bibir. Saat ini, Musa bak selebritas dan menjadi pusat perhatian banyak orang.
Kesuksesan Musa tak terlepas dari peran ayahnya. Dimulai sejak usia 2-3 tahun, saat itu Musa sudah ditanamkan dan diajarakan nilai-nilai keislaman dengan belajar membaca Alquran.
"Saya mendidik musa untuk terus belajar Alqur'an sejak usai dini 2-3 tahun. Awalnya saya kenalkan huruf-huruf Hijaiyah serta dikte dan hafalan," ungkap Abu Hanafi.
Di usia 6 tahun, Musa sudah hafal 30 juz. "Intinya sabar dan selalu sabar. Alhamdulillah di usia 6 tahun dia hafal 30 juz," papar Abu Hanafi lagi.
Ia menuturkan Musa dijauhkan dari musik-musik yang tidak baik baginya. Kalau pun harus menonton televisi, dipilihkan yang bagus-bagus tayangannya.
Ketika ikut lomba hafidz Qur'an di salah satu TV swasta, Musa tampil sebagai juara. Adik-adik Musa pun mengikuti sukses sang kakak. Lukman sudah hafal 17 jus, dan Hindun yang baru berusia 4 tahun sudah mampu membaca Alquran secara mandiri dan latin.
Kendati belum bersekolah secara formal, Musa tetap dididik orangtuanya dengan pendidikan di rumah setiap hari. Sang ayah menyebutkan anak-anaknya selama empat hari belajar bahasa Arab, hadis dan mengaji. Sedangkan di hari kelima belajar pengetahuan umum, IPS, bahasa Indonesia, IPA, dan bahasa Inggris. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved